Jumat, 09 Desember 2011

HABIB ABDULLAH BIN JA'FAR ASSEGAF (profile)

Habib Abdullah bin Ja'far Assegaf

Abahnya sering bercerita, ada satu keluarga mempunyai empat orang putra. Keempat puteranya itu menjadi orang besar kerana putra pertamanya lebih dahulu menjadi orang besar…

Tiba di persekitaran sekolah pondok yang asri, perasaannya yang dari semula memang tidak tertarik dengan dunia pesantren tidak juga berubah. Masa-masa di SD dan SMP masih teramat indah tertanam di benaknya. Hobinya terhadap pelajaran Matematik dan ilmu-ilmu pengetahuan alam sejak duduk di bangku SD telah melahirkan tekad dalam hatinya untuk meneruskan pendidikan di sekolah-sekolah umum hingga tahap yang paling tinggi.

"Ente bener mau tinggal di pesantren?"Soalan-soalan ringan itu tiba-tiba membuyarkan angan-angannya. Namun wibawa dan karisma penanya yang berada di hadapannya itu membuatnya tidak mampu berfikir jawapan apa yang harus diucapkannya.
“Mau, Bib. "
“Bener betah? Di pesantren nggak enak. Di pesantren makannya tempe. Di sisni tidurnya nggak enak. Semuanya nggak enak.”
“Bener, Bib. "

Tiba-tiba sang penanya yang penuh kharisma tadi memanggil salah seorang santri yang masih sangat kecil. Kira-kira ia duduk di bangku SD.
“Masmuk (siapa namamu)?” tanya sang habib kepada santri kecil itu.
“Ismi Fulan (Namaku Fulan)."

Setiap pertanyaan yang diajukan dijawab oleh santri belia itu dengan bahasa Arab yang fasih dan benar.

Tanpa disadari, pemandangan itu sangat menyentuh bathinnya. Hatinya mulai berkecamuk. Tanpa disadari, hatinya berbisik, “Ya Allah, anak kecil ini bukan habaib, bukan orang Arab, tetapi begitu fasihnya menuturkan ungngkapan-ungkapan percakapan bahasa Arab. Sedangkan aku sendiri, salah seorang dzurriyyah Rasulullah SAW, cucu para kakek yang alim, tidak tahu sama sekali ihwal bahasa Arab.”

Itu Sejak jam, hatinya mulai tertarik pada dunia pesantren. Tekadnya untuk menguasai ilmu-ilmu agama, tanpa disadarinya, mulai tumbuh dalam hatinya. Kharisma yang terpancar dari pribadi besar, yang tidak lain adalah Habib Hasan Baharun, pengasuh PP Darul Lughah Waddakwah, Bangil, yang kemudian menjadi guru futuhnya, telah merasuk ke dalam sanubarinya, membuyarkan semua angan dan cita-cita yang selama itu di pendamnya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah umum.

Siapakah sosok anak muda itu? Tak lain dialah Habib Abdullah bin Ja`far Assegaf.

Harus Tetap Melihat kepada Kakak
Selepas menjamu tim alKisah berbuka puasa di Sekretariat Majelis Nurul Musthofa, Jln. R.M. Kahfi 1 Gg. Manggis, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sebelum mengimami shalat Tarawih, Habib Abdullah menuturkan kisah-kisah pengalamannya, dari masa kanak-kanak hingga aktivitasnya terjun di dunia dakwah,

Habib Abdullah, atau lengkapnya Habib Abdullah bin Ja`far bin Umar bin Ja`far bin Syeckh bin Segaf Assegaf, lahir di Empang Bogor pada hari Senin 8 Jun 1981, bertepatan dengan 5 Sya`ban 1401 H.

Ia adalah putra kedua pasangan Habib Ja`far Assegaf dengan Syarifah Fathmah binti Hasan bin Muhsin bin Abdullah bin Muhsin Al-Attas. Ia adik kandung Habib Hasan bin Ja`far Assegaf, pengasuh dan pendiri Majelis Nurul Musthofa. Kedua adiknya yang juga kini sudah terjun di dunia dakwah adalah Habib Musthofa dan Habib Qosim.

Sejak kecil Habib Abdullah dididik dengan pendidikan agama yang ketat. Sang ayah, Habib Ja`far, sangat keras dalam mengawasi perkembangan anak-anaknya, terutama dalam hal menanamkan pengetahuan agama. Tak menghairankan, di samping belajar di madrasah, Habib Abdullah juga belajar ngaji kepada seorang ustadz yang sengaja dipanggil datang ke rumah.

Di usia tujuh tahun, Habib Abdullah sudah diwajibkan untuk tidak lepas membaca Ratib Al-Attas selepas shalat Maghrib.

Setelah ratiban, selepas shalat Maghrib, ia berangkat ke madrasah sampai jam setengah sembilan malam. Sedangkan di pagi harinya, ia belajar di SDN Empang 2 Bogor. “Waktu itu Abah selalu berpesan, ‘Kamu harus jadi orang alim. Tapi kamu harus tetap melihat kepada kakak kamu (Habib Hasan)’.”

Habib Abdullah menuturkan bahwa abahnya sering bercerita, ada satu keluarga mempunyai empat orang putra. Keempat putranya itu menjadi orang besar karena putra pertamanya lebih dahulu menjadi orang besar. “Abah bilang, insya Allah kakakmu, Hasan, bakal jadi.” Karenanya, sejak kecil, Habib Abdullah selalu disarankan oleh abahnya untuk mengikuti jejak kakaknya, Habib Hasan. Itulah sebabnya, baginya, Habib Hasan bukan sekadar kakak, tetapi juga guru dan pembimbing yang diteladaninya.

Lulus dari SD tahun 1993, Habib Abdullah melanjutkan belajar ke SMPN 10 Cipaku dan lulus tahun 1996.

Setamat dari SMP, ia, yang selama itu selalu meraih peringkat sepuluh besar dan sangat menyukai pelajaran Matematika dan Fisika, tidak memiliki tekad lain kecuali masuk ke sekolah menengah atas favorit. Maka ia pun mendaftarkan diri dan diterima di SMAN 4 Bogor.

Namun ternyata sang ayah tidak mengizinkannya untuk melanjutkan ke sekolah umum, dan bermaksud memasukkannya ke pesantren. Meski demikian Habib Abdullah tetap bersikeras untuk tetap melanjutkan pendidikan di sekolah umum, sampai-sampai ayahnya berkata, “Abah masukin kamu SD, SMP, biar bisa baca tulis, biar enggak dibohongin orang. Abah mau kamu mendalami agama. Kalau mau melanjutkan ke sekolah umum, silakan cari duit sendiri.”

“Tapi waktu itu saya tetap keukeuh dengan pendirian untuk masuk ke sekolah umum sampai-sampai Abah ngediemin saya,” kata Habib Abdullah mengenang abahnya, yang wafat tahun 2002.

Setelah kurang lebih enam bulan lamanya, akhirnya Habib Abdullah menyerah. “Ya udah deh, Abah, saya nyerah, terserah Abah aja kalau memang mau masukin saya ke pesantren.”

Selama enam bulan itu, Habib Abdullah meniru apa yang dilakukan Habib Hasan. Setiap hari yang dilakukannya hanya pulang-pergi dari rumah ke masjid.

Tidak lama kemudian Habib Abdullah dikirim ke pesantren Habib Nagib di Bekasi.

Namun baru beberapa hari, suasana pesantren, yang sama sekali baru bagi Habib Abdullah, sudah membuatnya tidak kerasan, terlebih lagi sejak awal ia tidak berminat untuk masuk ke pesantren. “Saya pun langsung nelepon Abah, saya sengaja bikin-bikin kisah-kisah yang nggak enak ke Abah…. Pokoknya yang penting waktu itu saya bisa pulang.”
“Sudah bisa baca Maulid belum?"
“Belum, Abah.”
“Nggak bisa. Kalau sudah bisa baca Maulid, kamu baru boleh pulang.”

Mendengar kata-kata sang ayah, akhirnya Habib Abdullah menggunakan waktu sepenuhnya untuk mempelajari Maulid, agar secepatnya bisa pulang. Kurang lebih tiga bulan lamanya, dan Maulid Al-Habsyi pun sudah dikuasainya dengan baik.

Habib Abdullah pun kemudian dijemput pulang kembali ke Empang.

Di pertengahan tahun 2007, Habib Abdullah diantar oleh Habib Hasan menuju Pesantren Darullughah Waddakwah (Dalwa). Di pesantren inilah, setelah bertemu dengan Habib Hasan Baharun, pandangan Habib Abdullah tentang pesantren dan dunianya mulai berubah. Mulai saat itu tekad dan cintanya sepenuhnya untuk pesantren.

“Waktu itu, ketika dites, karena semua materinya kebanyakan bahasa Arab, sedangkan membaca Al-Qur’an saja yang saya bisa, akhirnya saya pun ditempatkan di kelas III Ibtidaiyah Diniyah.” Adapun untuk Mu`adalahnya (sekolah persetaraan)-nya, Habib Abdullah tetap melanjutkan ke tingkat Aliyah hingga tamat dan mendapatkan ijazah.

Tahun 2000 adalah tahun duka bagi Habib Abdullah. Pada tahun itu, sang guru ruhani, Habib Hasan Baharun, dipanggil oleh Allah SWT. Pada tahun itu juga, Habib Abdullah mohon diri kepada Habib Zein bin Hasan Baharun, penerus Habib Hasan, untuk melanjutkan pendidikan Diniyahnya ke Hadhramaut di bawah tanggungan Habib Abdullah Krasak, yang masih termasuk keluarga dari ibunya.

Namun Allah berkehendak lain. Sebelum ia berangkat ke Hadhramaut, Habib Abdullah Krasak sudah terlebih dahulu dipanggil menghadap Allah SWT.

Sepeninggal Habib Abdullah Krasak, Habib Abdullah meminta pendapat Habib Shodiq Baharun, adik Habib Hasan Baharun, untuk langkah selanjutnya. Atas saran beliau, Habib Abdullah diminta untuk datang ke Darul Musthofa, Batik Keris, Hanya, untuk membantu-bantu Habib Sholeh, pengasuh pesantren.

Di Solo, selain membantu di Darul Musthofa, Habib Abdullah juga aktif mendatangi majelis Habib Anis Solo untuk menimba ilmu kepada beliau.

Belum setahun tinggal di Darul Musthofa, Habib Hasan, yang waktu itu sudah memiliki majelis yang besar, meneleponnya untuk kembali ke Jakarta. Habib Hasan memintanya agar aktif membantu di Majelis Nurul Mushthofa. “Karena keinginan Habib Hasan tidak lain hanya agar masyarakat Jabodetabek ini, khususnya, dan masyarakat Indonesia, pada umumnya, mengenal dan mencintai Rasulullah, untuk membatu dan meneruskan apa-apa yang sudah dilakukan oleh para alim ulama, asatidz, kiai, dan habaib, selama ini,” kata Habib Abdullah.

China, selain diamanati sebagai ketua Yayasan Nurul Mushthofa, Habib Abdullah juga dipercaya untuk mengasuh Nurul Mushthofa wilayah Ciganjur dan sekitarnya serta mendampingi Habib Hasan di setiap kegiatan gabungan majelis Nurul Mushthofa.

Tahun 2004, Habib Abdullah menikah dengan Syarifah Fathimah binti Umar bin Alwi Al-Haddad dan kini sudah dikaruniai tiga orang putra. “Yang tertua bernama Muhammad, kedua Abdurrahman, dan yang ketiganya masih dalam kandungan.”


“Ganti Namanya dengan Nama Ane”
Sebelum mengakhiri kisahnya, Habib Abdullah menuturkan satu kenangan terindah bersama Al-Walid Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, meskipun ia sendiri belum sempat mengaji kepada beliau.

Ketika putra keduanya lahir, Habib Abdullah memberinya nama “Muhsin”, mengambil dari nama kakeknya, Habib Muhsin bin Abdullah bin Muhsin Al-Aththas. Namun putranya itu lahir dalam kondisi sangat kritis.

Dalam situasi semacam itu, Habib Abdullah hanya pasrah kepada Allah. Ia pun shalat Hajat dan memohon kesembuhan sang putra tercintanya. Tapi hari demi hari kondisi sang putra belum juga menunjukkan tanda-tanda adanya perubahan.

Melihat situasi seperti itu, Habib Hasan, sang kakak, menyarankan agar Habib Abdullah pergi menemui Al-Walid Habib Abdurrahman Assegaf Bukit Duri untuk meminta “air”, karena beliau adalah wali min awliyaillah, wali di antara wali-wali Allah.

Tanpa pikir panjang lagi, Habib Abdullah segera menuju ke kediaman Al-Walid dan mengutarakan maksud dan tujuannya.
“Nama anak ente siape?"
“Muhsin, Bib. "
“Dari mane nama itu diambil?"
“Ane ambil dari nama kakeknya, Bib. Muhsin bin Abdullah bin Muhsin Al-Aththas.”
Mendengar nama itu, Al-Walid diam sejenak.
“Emang namanya keberatan, Bib. "
“Ah, enggak. Bagus… bagus…."
Setelah minta air dan didoakan, Habib Abdullah pun segera mohon diri untuk kembali ke rumah sakit.
Namun belum lagi sampai di pintu majelis, tiba-tiba Al-Walid berseru, “Walad, ta`al… (Nak, sini…)."

Dengan wajah terkejut Habib Abdullah segera kembali menghampiri Al-Walid, yang masih duduk di tempat shalatnya.
“Ente mau anak ente sembuh, sehat.”
“Ye, Bib. "
“Ganti namanya dengan nama ane.”
Sontak saja, kata-kata Al-Walid, yang tidak diragukan lagi kewaliannya itu, bagaikan hujan membasahi bumi yang tengah kering kerontang dilanda kemarau panjang.
Tanpa menunda, saat itu juga Habib Abdullah langsung menelepon agar nama “Muhsin” yang diubah menjadi “Abdurrahman”.
“Alhamdulillah, mulai saat itu juga kondisi Abdurrahman berangsur-angsur membaik,” kata Habib Abdullah. “Ini sungguh merupakan keajaiban dari Allah…."

Kisah Al Habib HASAN BIN JA'FAR ASSEGAF

Aku Mendengar dari guruku, as-sayyid al-walid habibana Hasan bin ja’far assegaf,dan bliau sendiri yg mengalaminya.
suatu ketika,semasa habib Hasan di pesantren darul hadist malang, beliau dipanggil oleh gurunya untuk membuat teh 2 gelas,lalu habib Hasan bingung berfikir dalam hati beliau, kan ga ada tamu kok minta bikin 2 gelas teh…
krena printah guru bsar,beliau turuti….

Singkat cerita jadilah teh itu dibawa kehadapan guru beliau Habib Abdullah bin Abdulqadir Bil Faqih. lalu habib Hasan berfikir,klo teh itu untuk beliau berdua. Ternyata Habib Hasan disuruh keluar,ya Hasan ente boleh keluar (perkataan Habib Abdullah Bil Faqih).

lalu Habib Hasan keluar,dari kejauhan Habib menunggu tamu siapa yg akan datang. Dan lalu tiba-tiba datang tukang siomay berpakaian compang camping dengan mengenakan handuk kcil dilehernya, lalu tukang siomay itu diciumi kening dan pipinya oleh gurunya Habib Hasan. Dan tekang siomay itu memegang jenggot gurunya, dalam hati Habib Hasan bertanya-tanya siapa dia lancang sekali tidak lama kemudian, karena Habib Hasan perutnya sakit beliau menuju belakang (kamar mandi), tidak selang lama panggilan adzan datang. Lalu Habib Hasan buru-buru menuju masjid, dan ketika sebelum sampai masjid bertemu guru beliau al Habib Abdullah bin Abdulqadir bin Ahmad Bil Faqih lalu beliau bercakap-cakap dengan Habib Hasan,

“ya Hasan kmana td ente”, dg polosnya beliau jawab
“ane ke belakang bib sakit perut”,

lalu guru bliau bilang lagi,

“coba tadi ente sabar sebentar menunggu ane,ane ajak salaman ma beliau”

Habib Hasan kaget dan berkata, “kan cuma tukang siomay ya Habib”. lalu guru beliau berkata

“enak aje ente,ente liat pake kaca mata gag.itu nabi yaallah khidir yg bertamu ama ane,klo bliau pake gamis n imamah rapih,org2 pada mau salaman”

subhanallah,ini terjadi waktu tahun 80an...

Forum

www.nurulmusthofa.org

Rabu, 07 Desember 2011

lirik sholawat nurul musthofa

LAILAHAILALLAH MUHAMMAD ROSULALLAH
Tiada tuhan selain Allah
Nabi Muhammad utusan Allah
Dengan Qur'an Kalamullah
Laa Ilaha Illallah
¤
Ini Majlis Nurul Musthofa
Kaum muda maupun tua
Bergumuruh rasa cinta
Mengharap ampunan dosa
¤
Perhatikan jangan di cela
Duduk di jalan bukan berdosa
Batu dan kerikik ikut berdo'a
Di Majlis Nurul Musthofa
¤
Berdesak cari pahala
Tak bisa hati untuk berdusta
Memuji Nabi yang Mulia
Di Majlis Nurul Musthofa
¤
Orang dusta orang tercela
Bisanya hanya mencela
Majlis mulia di bilang dusta
Karna iri tak bisa mulya
¤
Jangan dengar kata mereka
Yang iri hasut karna tak daya
Tetap semangat iman di dada
Di Majlis Nurul Musthofa
¤
Semoga Allah tetap menjaga
Kalian wahai para pecinta
Di bendera Nabi yang Mulia
Dalam Cahaya Nurul Musthofa



Yahabiba qolbi 2x.
ya nurul qolbi ya umi 2x.
ya habiba qolbi.
ya umi 2x ya habiba qolbi.
Wahai umi engkaulah cahaya,engkaulah pelita,wahai umi engkaulah doa harapan hamba 2x..
Wahai umi cahaya jiwa,penerang buta,wahai umi penghibur jiwa semangat jiwa 2x..
Jasa2 mu sngat brharga.
jasa2 mu bgai permata.
jasa2 mu spnjang masa2x.
air susu mu di dalam jiwa.
air susumu adalah doa,
engkaulah permata harapan hamba 2x .wahai umi
ridho mu ridho tuhan yang esa.
ridho mu ridho tak ada dua.
ridho mu harapan dan nafas hamba 2x.
wahai umi.
ya allah tuhan, maafkan hamba yang bnyk dosa.
Ridhoi hamba,berkah ibu dan bapak...



ALLAH ALLAH ALLAH WASHOLATU 'ALA AHMAD WASI'AL QODRI WALJAH @Cinta adalah rasa, cinta adalah do'a
@Cinta ciptaan yang Esa, dari ALLAH Ta'ala
@Ada macam2 cinta, ada cinta dgn dunia
@Ada cinta dgn harta, ada cnta dgn tahta @Janganlah salah bercinta, janganlah salah merasa
@Janganlah pula berdosa, gara2 diri bercinta
@Mulia diri karena cinta, rusak diri karena cinta @Cinta fatamorgana, bisa hati tergila-gila
@Hanya ada satu cinta, yang takkan berbahaya @Cinta ALLAH Tuhan Yang Esa, cinta Nabi yang Mulia @Cinta yang takkn buta, cinta yg takkan dosa @Cinta yang pasti mulia, cinta Tuhan ALLAH Ta'ala @Yaa ALLAH Tuhan hamba, jangan butakan hamba
@Karena racun nafsu cinta, yang hancur dan berbahaya
@Yaa ALLAH Tuhan hamba, jauhkn dari petaka @Karena nafsu cinta, yang sesat dan berbahaya @Berkah Nabi yang Mulia, tetapkan iman hamba @Agar diri tak tergoda, dari racun bujuk cinta @Sholawat yang setia, untuk penghulu cinta @Muhmmad Haadi Thoha, sepanjang ruh berada @Dan keluarga suci Mulia, sahabat Nabi yang setia @Penyebar ilmu cinta, fiddiini waddunya
@Puji syukur semata, untuk ALLAH Yang Esa @Pemilik rasa cinta untuk seluruh hamba

MAULID ALHABSYI
الحمدلله القوي سلطانه * الواضح برهانه * المبسوط في الوجود كرمه واحسانه * تعالى مجده وعظم شانه * خَلَقَ الخلقَ لحِكمه * وطوى عليها علمه * وبسط لهم من فائض المنةما جرت به اقدار القسمة * فأرسل إليهم اشرف خلقه واجل عبيده رحمة * تعلقت ارادته الأزلية بخلق هذا العبد المحبوب * فا نتشرت اثار شرفه في عوالم الشهادة والغيوب * فما اجل هذا المن الذي تكرم به المنان * وما اعظم هذا الفضل الذي برز من حضرة الإحسان * صورةً كاملةً ظهرت في هيكلٍ محمود * فتعطرت بوجودها اكناف الوجود * وطرزت برد العوالم بطراز التكريم

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, yang amat teguh kekuasaan-Nya. Amat jelas bukti-bukti kebenaran-Nya. Terbentang luas kedermawanan dan kemurahan-Nya. Mahatinggi kemuliaan-Nya, Mahaagung kedudukan-Nya.
Diciptakan segalanya dengan penuh hikmah. Lalu diliputinya dengan ilmu-NYa. Dihamparkan bagi mereka limpahan karunia-Nya. Denqan kadar pembagian yang ditentukan dalam kehendak-Nya. Maka diutus kepada mereka, demi rahmat-Nya. seorang termulia di antara makhluk-Nya. terkemuka di antara hamba-hamba-Nya.
lradah-Nya yang azali menghendaki, Mencipta hamba yang amat dikasihi ini. Maka tersebarlah pancaran kemuliaannya. Di alam nyata ataupun tersembunyi.
Aduhai, betapa agung anugerah ini. Dilimpahkan oleh Dia Yang Maha Pemurah, Maha Pemberi. Betapa tinggi nilai keutamaan ini. Datang dari Tuhan Sumber segala ihsan. Karunia teramat sempurna. Dalam bentuk insan terpuji. Kehadirannya mengharumi segenap penjuru. Menghiasnya dengan sulaman indah penuh keagungan.
تجلى الحق في عالم قدسه الواسع * تجليا ً بإنتشار فضله في القريب والشاسع * فله الحمد الذي لا تنحصر افراده بتعداد * و لايمل تكراره بكثرة ترداد * حيث ابرز من عالم الآمكان * صورة هذا الأنسان * ليتشرف بوجوده الثقلان * وتنتشر اسراره في الأكوان * فما من سر اتصل به قلب منيب * الا من سوابغ فضل الله على هذا الحبيب
فسبحان الذي ابرز من حضرة الأمتنان * ما يعجز عن وصفه اللسان * ويحار في تعقل معانيه الجنان * انتشر منه في عالم البطون والظهور * ما ملاء الوجود الخلقي نور * فتبارك الله من اله كريم * بشرتنا اياته في الذكر الحكيم * ببشارة { لقد جاءكم رسولٌ من انفسكم * عزيزٌ عليه ما عنتم حريصٌ عليكم بالمؤمنين رؤفٌ رحيم * } فمن فاجأته هذه البشارة و تلقاها بقلبٍ سليم فقد هُديَ الى صراطٍ مستقيم
Allah Mahabenar bertajalli. Dalam alam kudus-Nya yang amat luas. Menetapkan penyebaran anugerah-Nya. Pada yang dekat dan jauh tak terkecuali.
Maka hanya bagi-Nya segala puji. Tiada terhingga bilangannya. Tiada menjemukan pengulangan sebutannya. Betapapun sering diulang-ulang. Atas perkenan-Nya menampilkan di alam kenyataan. Perwujudan semulia-mulia insan. Agar seluruh makhluk beroleh kemuliaan. Tiada terhingga. Dengan rahasia keutamaan yang mengiringi kehadirannya. Tersebar merata di seluruh alam semesta.
Maka tiada satu pun rahasia itu. Menyentuh menyatu dengan qalbu yang sadar. Kecuali pasti karena curahan karunia Allah. Melalui insan tersayang ini.
Bahagia dan suka ria, berdatangan merasuki qalbu, menyambut datangnya kekasih Allah, pembawa anugerah bagi seluruh manusia
Mahaagung Dia yang telah memuliakan, wujud ini dengan nur berkilauan, meliputi semuanya, dengan keriangan dan kecantikan.
Mencapai tingkat keindahan tertinggi, menjulang mengangkasa, dengan kemuliaannya.
Mata memandang penuh damba, bentuk insan sempurna, pengikis segala yang sesat.
Meski sesungguhnya. keluhuran dan kesempurnaannya. melampaui segala yang bisa dicapai. pengetahuan Yang mana Pun jua…
Mahasuci Allah, Tuhan Maha Pemurah. Yang dalam kitab suciAl-Quran Al-Hakim. Mengungkap berita gembira dengan firman-Nya, ‘Telah datang kePadamu. Seorang rasul dari kalangan sendiri. la selalu prihatin atas apa yang menimpamu. Sangat ia inginkan kamu beriman. la singat penyantun, sangat penyayang.
Maka siapa saja yang sampai kepadanya, berita gembira ini. Serta menerimanya dengan hati dan pikiran sehat. Niscaya ia beroleh Petunjuk. Ke arah jalan Yang lurus.
و اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة تعرب بها اللسان * عما تضمنه الجنان * من التصديق بها والاذعان * تثبت بها في الصدور من الإيمان قواعده * و تلوح على اهل اليقين من سر ذلك الأذعان والتصديق شواهده * واشهد ان سيدنا محمداً العبد الصادق في قوله وفعله * و المبلغ عن الله ما امره بتبليغه لخلقه من فرضه ونفله * عبدٌ ارسلهُ الله للعالمينً بشيراً ونذيراً * فبلغ الرسالة * و ادى الأمانة * وهدى الله به من الأمة بشراً كثيراً * فكان في ظلمة الجهل للمستبصرين سراجاً وقمراً منيراً * فما اعظمها من منةٍ تكرّم الله بها على البشر * و ما اوسعها من نعمةٍ انتشر سرها في البحر و البر * اللهم صل وسلم باجل الصلوات واجمعها و ازكى التحيات و اوسعها * على هذا العبد الذي وفى بحق العبودية * و برز فيها في خلعة الكمال * و قام بحق الربوبية في مواطن الخدمة لله و اقبل عليهِ غاية الإقبال * صلاةً يتصل بها روح المصلي عليه به * فينبسط في قلبه نور سر تعلقه به وحبه * و يكتب بها بعناية الله في حزبه * وعلى اله وصحبه من ارتقوا صهوة المجد بقربه * و تفيأوا ظلال الشرف الأصلي بوده وحبه * و ما عطر الأكوان بنشر ذكراهم نسيم
Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah. Maha Esa, tiada sekutu bagi-NYa. Kesaksian terucapkan dengan lisan. Mengungkap ketulusan dan kepatuhan. Yang terkandung dalam hati sanubari. Memperteguh tonggak-tonggak iman. Yang tertanam jauh di dalam dada. Rahasia hakikatnya tampak hanya bagi mereka. Yang tulus patuh tiada sedikit pun ragu padanya.
Dan aku bersaksi bahwasannya. Sayyidina Muhammad adalah hamba Allah. Yang benar dalam ucapan dan perbuatannya. Dan menyampaikan atas nama Allah. Apa yang harus disampaikan. Kepada hamba-hamba-Nya. Tentang yang diwajibkan atau yang dianjurkan-Nya. Dialah hamba Allah yang diutus. Kepada penghuni alam seluruhnya. Pembawa berita gembira di samping ancaman derita. Maka ia pun menyampaikan risalah. Dan menunaikan amanah. Sehingga umat dalam jumlah besar. Beroleh hidayah Allah dengan perantaraannya.
Jadilah ia pelita penerang dan bulan purnama. Bagi pencari cahaya penembus kejahilan gelap gulita
Aduhai, betapa agung karunia Allah. dilimpahkan atas manusia. Betapa luas nikmat Allah bertebaran hikmahnya. Di lautan dan daratan luas merata.
Ya Allah, ya Tuhan kami. Limpahkan shalawat dan salam. Yang terbesar dan mencakup segalanya. Teramat suci, luas jangkauannya. Atas diri insan ini. Yang dengan seksama memenuhi kewajiban perhambaan pada Tuhannya. Dengan menyandang segala sifat sempurna. Dan bersungguh-sungguh dalam berbakti kepada llahi. Serta menghadapkan diri kepada-Nya. Dengan sebaik dan sesempurna cara.
Shalawat rahmat yang mengukuhkan. Jalinan ikatan dengan pribadinya. Bagi si pembaca shalawat atas dirinya. Menjadikan hatinya terang benderang. Tersentuh nur kecintaan dan kerinduan padanya. Dan memasukkannya dengan inayah Allah. ke dalam kelompoknya.
Demikian pula atas segenap keluarganya. Sefta para sahabatnya. Yang menduduki puncak derajat yang tinggi. Karena dekat kepadanya.
Dan bernaung di bawah bayangbayang kemuliaan sejati. Dengan mencintainya sepenuh hati.
Shalawat dan salam terus-menerus tiada hentinya. Selama embusan angin mengharumi mayapada. Menyebar sebutan indah mereka semuanya.
اما بعد  فلما تعلقت ارادة الله في العلم القديم * بظهور اسرار التخصيص للبشر الكريم * بالتقديم والتكريم * نفذت القدرة الباهرة * بالنعمة الواسعة و المنة الغامرة * فانفلقت بيضة التصوير * في العالم المطلق الكبير * عن جمالٍ مشهودٍ بالعين * حاوٍ لوصف الكمالِ المطلقِ و الحسنِ التامِ و الزين * فتنقل ذلك الجمال الميمون * في الأصلاب الكريمة والبطون * فما من صلبٍ ضمّه * الا و تمت عليه من الله النعمة * فهو القمر التامُّ الذي يتنقَّلُ في بروجه * ليتشرف به موطن استقراره و موضع خروجه * وقد قضت الأقدار الأزلية بما قضت و اظهرت من سرِّ هذا النور ما اظهرت * و خصصت به من خصصت * فكان مستقره في الأصلاب الفاخرة * والأرحام الشريفة الطاهرة * حتى برز في عالم الشهادة بشراً لا كالبشر * و نوراً حير الأفكار ظهوره و بهر * فتعلقت همةُ الراقم لهذه الحروف* بإن يرقم في هذا القرطاس ماهو لديه من عجائب ذلك النور معروف * و إن كانت الألسن لا تفي بعشر معشارِ اوصافِ ذلك الموصوف * تشويقاً للسامعين * من خواص المؤمنين * و ترويحاً للمتعلقين بهذا النور المبين * و الا فانى تعرب الأقلام * عن شؤن خير الأنام * ولكن هزني الى تدوين ما حفظته من سير اشرف المخلوقين * و ما اكرمه الله به في مولده من الفضل الذي عمَّ العالمين * و بقيت رايته في الكون منشورة على مر الأيام والشهور والسنين * داعي التعلق بهذه الحضرة الكريمة * ولاعِجُ التشوق الى سماع اوصافها العظيمة * و لعلَّ الله ينفع بها المتكلم والسامع * فيدخلان في شفاعة هذا النبي الشافع * و يتروحانِ بروحِ ذلك النعيم
Amma ba’du.
Manakala iradat Allah dalam ilmu-Nya yang qadim. Berkenan menampakkan inti kekhususan, bagi manusia yang mulia. Dengan keutamaan dan penghormatan. Terwujudlah dengan kodrat gemilang. Nikmat llahiyang luas merata. Serta anugerah-Nya yang melimpah ruah.
Maka terkuaklah karsa cipta-Nya. Di alam mutlak tiada berbatas. Menyingkap “keindahan” disaksikan pandangan mata. Mencakup segala sifat keindahan dan keelokan sempurna.
Dan berpindah-pindahlah ia dengan segala keberkahan. Dalam sulbi-sulbi dan rahim-rahim yang mulia. Tiada satu pun sulbi yang merangkumnya. Kecuali beroleh nikmat Allah nan sempurna. Laksana bulan purnama. Berpindah-pindah dalam orbitnya. Agar setiap tempat yang didiaminya. Ataupun jalan yang dilaluinya. Meraih kemuliaan tiada terhingga.
Demikianlah ditetapkan dalam suratan takdir azali. Menampakkan rahasia nur ini. Hanya dalam diri mereka. Yang beroleh kekhususan dan keistimewaan. Sehingga tiap kediamannya. Selalu dalam sulbi-sulbi megah dan anggun. Serta rahim-rahim yang suci bersih.
Sampai tiba saat ia datang ke alam nyata. Sebagai manusia, tiada sama dengan manusia biasa. Bagaikan nur cahaya benderang. Penampilannya mencengangkan akal dan pikiran.
Maka tergeraklah jiwa dan semangat penulis ini. Mencatat apa yang sampai kepadanya. Tentang keajaiban nur mulia ini.
Meski lidah tak’kan mampu mengungkap sifat-sifatnya walaupun sekelumit atau lebih sedikit.
Tapi sekadar penawar hati para pendengar. Yang termasuk kalangan khusus di antara kaum mukminim. Dan penghibur mereka yang terpaut hatinya. Pada pesona nur Yang terang ini.
Sebab bagaimana mungkin. Pena para penulis mampu melukis. Tentang segala sesuatu yang bersangkutan. Dengan manusia Paling utama. Di antara manusia seluruhnYa.
Namun hatiku tergerak. Menuliskan yang kuhafal selama ini. Tentang riwayat hidup manusia termulia. Di antara makhluk semuanya. Juga tentang karunia agung yang dilimpahkan Allah. Pada peristiwa kelahirannya. Yang meliputi seluruh penghuni alam semesta. Dan panji-panjinya yang berkibar megah. Di segenap penjuru jagat raya. Terus-menerus sepanjang pergantian hari, bulan, dan tahun. Semuanya itu didorong semata-mata. Oleh kegandrunganku pada pribadi luhur ini. Serta kerinduanku ‘tuk mendengarkan selalu. Sebutan sifat-sifatnya yang serba agung.
Dan kiranya Allah berkenan melipatgandakan manfaatnya. Bagi si pembicara ataupun pendengarnya. Sehingga keduanya’kan memasuki pintu syafa’at. Dan menghirup sejuknya kenikmatan itu.

وقد آن للقلم ان يخط ما حركته فيه الأنامل * مم استفاده الفهم من صفات هذا العبد المحبوب الكامل * و شمائله التي هي احسن الشمائل * وهنا حَسُنَ ان نُثبِت ما بلغ الينا في شأن هذا الحبيب من اخبارٍ و أثار * ليتشرف بكتابته القلم والقرطاس و تتنزه في حدائقه الأسماع و الأبصار * وقد بلغنا في الأحاديث المشهورة إن اول شيءٍ خلقه الله هو النور المودع في هذه الصورة * فنور هذا الحبيب اول مخلوقٍ برزَ في العالم * و منه تفرع الوجود خلقاً بعد خلقٍ فيما حدث و ما تقادم * وقد اخرج عبدالرزاق بسنده عن جابر بن عبدالله الأنصاري رضي الله عنهما قال : { قلت يا رسول الله بابي و امي اخبرني عن اول شيءٍ خلقه الله قبل الأشياء * قال : يا جابر إن الله خلق قبل الأشياء نور نبيك محمدٍ صلى الله عليه وسلم من نوره } *
وقد ورد من حديث ابو هريرة رضي الله عنه انه قال : * { قال :رسول الله صلى الله عليه وسلم : كنت اول النبيين في الخلقِ وآخرهم في البعث }*
وقد تعددت الروايات بانه اول الخلق وجودا و اشرفهم مولودا * ولما كانت السعادة الأبدية * لها ملاحظةٌ خفية اختصت من شاءت من البرية * بكمال الخصوصية * فاستودعت هذا النور المبين * اصلاب و بطون من شرفته من العالمين * فتنقل هذا النور من صلب ادم ونوحٍ و ابراهيم * حتى اوصلته يد العلم القديم * الى من خصصته بالتكريم ابيه الكريم * عبدالله ابن عبدالمطلب ذي القدر العظيم * و امه التي هي في المخاوف آمنة * السيدة الكريمة امنة * فتلقاه صلب عبدالله * فالقاه الى بطنها * فضمته احشاؤها بمعونة الله محافظة على حق هذه الدُرةِ و صونها * فحملته برعاية الله كما ورد عنها حملاً خفيفاً لا تجد له ثقلاً * و لاتشكوا منه الماً ولا عللاً * حتى مرّ الشهر بعد الشهر من حمله * و قرب وقت بروزه الى عالم الشهادة لتنبسط على اهل هذا العالم فيوضات فضله * وتنتشر فيه اثار مجده الصميم
Kini tiba saat penaku ini. Menggoreskan yang digerakkan jari tanganku. Yang bisa terjangkau oleh pikiran. Tentang sifat hamba yang sempurna dan dikasihi ini, serta perilakunya yang terluhur di antara semua perilaku
Dan di sinilah sepatutnya kutuliskan. Apa yang telah sampai ke pengetahuanku. Tentang berita dan kisah insan tercinta ini. Agar kalam dan keftas beroleh kemuliaan. Pendengaran dan penglihatan pun berkesempatan, Bertamasya dalam taman-tamannya yang indah mempesona.
Telah sampai kepada kami. Dalam hadits-hadits yang masyhur. Bahwa sesuatu yang mula peftama dicipta Allah. lalah nur yang tersimpan dalam pribadi ini. Maka nur insan tercinta inilah. Makhluk pertama muncul di alam semesta. Darinya bercabang seluruh wujud ini. Ciptaan demi ciptaan. Yang baru datang ataupun yang sebelumnya.
Sebagai mana di riwayatk an Abdurrazzaq. Dengan sanadnya yang sampai pada Jabir bin Abdullah Al- Anshari, semoga Allah meridhai keduanya.
Bahwasanya ia pernah bertanya, “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah, Beri tahukanlah kepadaku tentang sesuatu. Yang diciptakan Allah sebelum segalanya yang lain. Jawab beliau, “Wahai Jabir, sesungguhnya Allah, Telah menciptakan nur nabimu, Muhammad, dari nur-Nya. Sebelum sesuatu yang lain”
Dan telah diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Bahwasanya Nabi SAW telah bersabda, ‘Aku adalah yang pertama di aqtara para nabi dalam penciptaan. Namun yang terakhir dalam keiasulan…”
Banyak pula riwayat lain menyatakan. Bahwa beliaulah yang pertama adanya. Dan termulia di antara mereka semua.
Dan manakala “kebahagiaan abadi” menampakkan. Pengamatannya yang tersembunyi. Mengkhususkan manusia yang dipilihnya. Dengan kekhususan yang sempurna. Dititipkannya nur benderang ini. Pada berbagai sulbi dan rahim yang dimuliakan, di antara penghunijagat raya. Dan berpindah-pindahlah ia, dari sulbiAdam, Nuh, dan lbrahim. Sehingga pada akhirnya. Sampailah ia ke ayahandanya. Yang terpilih menerima kehormatan tiada terhingga: Abdullah bin Abdul Muththalib yang bijak dan benribawa. Serta ibundanya, Aminah, yang mulia. Yang selalu merasa aman dan tenteram. Meski di tengah apa saja yang menggelisahkan.
Maka disambutlah ia oleh sutbi Abdullah. Dan diteruskan kepada Aminah, istrinya. Yang merangkumnya dengan penuh kasih sayang. Demi menjaga dan memelihara mutiara amat berharga. Dengan pertolongan Allah, yang selalu mendampinginya.
la pun mengandungnya di bawah pengawasan Allah. Dengan segala kemudahan dan keringanan. Tiada sedikit pun berat terasa. Ataupun sakit diderita.
Bulan demi bulan berlalu. Sampai hampir tiba saatnya. Kandungan itu lahir ke alam nyata. Agar luapan keutamaannya. Menggenangi penghuni alam semesta. Tebaran keluhuranya. Melingkungi mereka semua.
ومنذُ علقت به هذه الدرة المكنونة * و الجوهرة المصونة * و الكون كله يصبح و يمسي في سرورٍ و ابتهاج * بقرب ظهور اشراق هذا السراج * و العيون متشوفةٌ الى بروزه * متشوقةٌ الى التقاط جواهر كنوزه * و كل دابةٍ لقريشٍ نطقت بفصيح العبارة * معلنة بكمال البشارة * وما من حاملٍ حملت في ذلك العام * الا اتت في حملها بغلام * من بركات وسعادة هذا الأمام * ولم تزل الأرض والسموات * متضمخةً بعطر الفرح بملاقاة اشرف البريات * و بروزه من عالم الخفاء الى عالم الظهور * فاظهر الله في الوجود بهجة التكريم * و بسط في العالم الكبير مائدة التشريف و التعظيم * ببروز هذا البشر الكريم
Sejak berpaut padanya mutiara indah terpelihara ini, alam seluruhnya bergemilang riang gembira, di pagi hari maupun di kala senja, dengan kian mendekatnya, saat terbit cahaya peliat penerang ini.
Demikian pula semua pandangan mata. Menatap bersama menanti kelahirannya. Penuh kerinduan memungut permata baiduri tiada ternilai.
Binatang peliharaan Quraisy pun, semuanya bagaikan menyeru dengan fasih kata-kata, mengumumkan berita nan sempurna. Setiap wanita yang mengandung di tahun itu, niscaya ia melahirkan bayi lelaki. Hal itu semua disebabkan, berkah kemuliaan imam pembawa bahagia ini.
Demikianlah bumi dan langit. Bergelimang wangi-wangian riang gembira. Menanti lahirnya insan termulia. Di antara segenap penghuninya ke alam nyata. Setelah tersimpan sekian lama. Dalam beberapa sulbi dan rahimt berganti-ganti.
Maka berkenanlah Allah SWT. Menampakkan karunia gemilang-Nya. Pada wujud semesta ini. Menghidangkan rahmah penghormatan dan kemuliaan.

فحين قرب اوان وضع هذا الحبيب * اعلنت السموات والأرضون ومن فيهن بالترحيب * و امطار الجود الالهي على اهل الوجود تثج *والسنة الملائكة بالتبشير للعالمين تعج (1) * والقدرة كشفت قناع هذا المستور * ليبرز نورهُ كاملاً في عالم الظهور * نوراً فاق كل نور*و انفذ الحق حكمه * على من اتم الله عليه النعمة * من خواص الأمة * ان يحضر عند وضعه امة * تانيساً لجنابها المسعود * و مشاركةً لها في هذا السماط الممدود * فحضرت بتوفيق الله السيدة مريم والسيدة اسية * و معهما من الحور العين من قسم الله له من الشرف بالقسمة الوافية * فاتى الوقت الذي رتب الله على حضوره وجود هذا المولود * فانفلق صبح الكمال من النور عن عمود و برز الحامد المحمود * مذعناً لله بالتعظيم والسجود *
اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله
Dan ketika hampir tiba saatnya. Kelahiran insan tercinta ini. Gema ucapan selamat datang yang hangat. Berkumandang di langit dan di bumi. Hujan kemurahan llahi tercurah. Atas penghuni alam dengan lebatnya. Lidah malaikat bergemuruh. Mengumumkan kabar gembira.
Kuasa Allah menyingkap tabir rahasia tersembunyi. Membuat nurnya terbit sempurna di alam nyata. Cahaya mengungguli segenap cahaya.
Ketepatan-Nya pun terlaksana. Atas orang-orang pilihan. Yang nikmat-Nya disempurnakan bagi mereka. Yang menunggu detik-detik kelahirannya. Sebagai penghibur pribadinya yang beruntung. Dan ikut bergembira mereguk nikmat berlimpih ini.
Maka hadirlah dengan taufik Allah. Sayyidah Maryam dan Sayyidah Asiyah. Bersama keduanya datang mengiring. Sejumlah bidadari surga, yang beroleh kemuliaan agung, Yang dibagi-bagikan oteh Ailah, atas mereka yang dikehendaki
Dan tibalah saat yang telah diatur Allah. Bagi kelahiran ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaanan cerah. Terang benderang menjulang tinggi….
Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji. Tunduk khusyu’ di hadapan Allah. Dengan segala penghormatan tulus dan sembah sujud
( 1 ) سبحان الله والحمدلله و لا اله الا الله والله و اكبر ( ثلاثا )
الـــقـــيــــام
وحين برز صلى الله عليه وسلم من بطن امه برز رافعاً طرفه الى السماء * مؤمياًبذلك الرفع الى انه له شرفاً علا مجده وسما * وكان وقت مولد سيد الكونين * من الشهور شهر ربيع الأول ومن الأيام يوم الأثنين * و موضع ولادته و قبره بالحرمين * و قد ورد انه  ولد مختوناً مكحولاً مقطوع السُرة * تولت ذلك لشرفه عند الله ايدي القدرة * و مع بروزه الى هذا العالم ظهر من العجائب * ما يدل على انه اشرف المخلوقين وافضلالحبائب * فقد ورد عن عبدالرحمن بن عوف عن امه الشفاء رضي الله عنهما * قالت : { لما ولدت امنة رضي الله عنها رسول الله  وقع على يدي فا ستهلَّ فسمعت قائلاً يقول رحمك الله او رحمك ربك * قالت الشفء : فاضاء له ما بين المشرق والمغرب * * و كم ترجمت السُّنةُ من عظيم المعجزات * و باهر الايات البينات * بما يقضي بعظيم شرفه عند مولاه * و إن عين عنايته في كل حينٍ ترعاه * وانه الهادي الى الصراط المستقيم
Dan pada saat Nabi SAW dilahirkan ibunya. la lahir seraya menunjukkan pandangan ke arah langit. Bagai isyarat ia beroleh kemuliaan. Serta kehormatan yang tinggi menjulang.
Adapun Maulid-nya hari Senin bulan Rabi’ulAwwal. Tempat kelahiran serta makamnya di Al-Haramain
Dan telah diriwayatkan bahwa beliau dilahirkan. Dalam keadaan telah terkhitan. Bermata bagaikan bercelak. Tali pusatnya telah terpotong bersih.
Semua itu terlaksana dengan kuasa qudrah llahi. Berkat keluhuran kedudukannya, di sisi Tuhannya.
Dan bersamaan dengan waktu kelahirannya. Tampak beberapa keajaiban. Mambuktikan bahwa ia insan termulia. Dl antara semua makhluk. Paling utama di antara yang dikasihi Allah.
Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Auf dari ibunya bernama Syaffaa’ (semoga Allah meridhai keduanya), Pada saat Rasulullah SAW dilahirkan oleh Aminah. la kusambut dengan kedua telapak tanganku
Dan terdengar tangisnya pertama kali. Lalu kudengar suara berkata, ‘Semoga rahmat Allah atas dirimu.’ Dan aku pun menyaksikan cahaya benderang di hadapannya. Menerangi timur dan barat. Hlngga aku dapat melihat. Sebagian gedung-gedung bangsa Rum.
Lalu kubalut ia dalam pakaiannya dan kutidurkan. Namun tiba-tiba kegelapan dan ketakutan. Datang meliputi diriku dari kananku. Sehinggaku menggigil karenanya. Dan kudengar suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke barat!’ jawab suara lainnya.
Lalu perasaan itu menghilang dari diriku. Namun sejenak kemudian kembali lagi. Kegelapan dan ketakutan meliputi diriku. Datang dari sebelah kiri. Hingga tubuhku menggigil karengnya
Dan kudengar lagi suara bertanya, ‘Ke mana ia kau bawa pergi?’. ‘Ke timur!’ jawab suara lainnya
Peristiwa itu melekat dalam pikiranku. Sampai tiba saat beliau menjadi utusan Allah. Maka aku pun termasuk di antara orang-orang pertama. Yang mengikutinya dalam lslam…
Dan betapa banyak riwayat hidupnya. Mencatat mu’jizat-mu’jizat besar. Serta bukti-bukti gemilang tentang kenabiannya. Yang semuanya menunjukkan tinggi kedudukannya di sisi Tuhannya.
Dan bahwa inayah Allah. Di setiap saat menjaganya. Dan bahwasanya dialah sebaik penunjuk. Yang menunjukkan jalan yang lurus.
ثم انه  بعد ان حكمت القدرة بظهور ة * و انتشرت في الأكوان لوامع نوره * تسابقت الى رضاعهِ المرضِعات * و توفرت رغبات اهل الوجود في حضانة هذه الذات * فنفذ الحُكمُ من الحضرة العظيمة * بواسطة السوابق القديمة * بإن الأولى بتربية هذا الحبيب و حضانته السيدة حليمة * و حين لاحظته عيونها * و برز في شأنها من الأسرار مكنونها * نازل قلبها من الفرح و السرور * ما دلّ على ان حظها من الكرامة عند الله حظٌ موفور * فحنت عليه حنو الأمهات على البنين * و رغبت في رضاعه طمعاً في نيل بركاته التي شملت العالمين * فطلبت من امه الكريمة * ان تتولى رضاعه وحضانته و تربيته بالعين الرحيمة * فأجابتها بالتلبية لداعيها * لما رأت من صدقها في حسن التربية و وفور دواعيها * فترحلت به الى منازلها مسرورة * وهي برعاية الله محفوفةٌ و بعين عنايته منظورة * فشاهدت في طريقها من غريب المعجزات * ما دلها على انه اشرف المخلوقات * فقد اتت و شارفها و اتانها ضعيفتان * و رجعت وهما لدواب القافلة يسبقان * و قد درت الشارف والشياة من الألبان * بما حير العقول والأذهان * و بقي عندها في حضانتها و زوجها سنتين * تتلقى من بركات و عجائب معجزاته ما تقرُّ به العين * و تنتشر اسراره في الكونين * حتى واجهته ملائكة التخصيص و الأكرام * بالشرف الذي عمت بركته الأنام * وهو يرعى الأغنام * فاضجعوه على الأرض اضجاع تشريف * و شقوا بطنه شقاً لطيف * ثم اخرجوا من قلبه ما اخرجوه و اودعوا فيه من اسرار العلم و الحكمة ما اودعوه
و هو مع ذلك في قوةٍ و ثبات * يتصفح من سطور القدرة الالهية باهر الآيات * فبلغ الى مرضعته الصالحة العفيفة * ما حصل على ذاته الشريفة * فتخوفت عليه من حادثٍ تخشاه * و لمتدرِ انه ملاحظٌ بالملاحظة التامةِ من مولاه * فردته الى امه و هي غير سخيةٍ بفراقه * ولكن لما قام معها من حزن القلب عليه و اشفاقه * و هو بحمدالله في حصنٍ مانعٍ و مقامٍ كريم

Kemudian setelah sempurna kelahirannya
Sesuai yang dikehendaki qudrat llahi
Dan nur cahayanya yang terang
Bertebaran di seluruh mayapada
Berlombalah para inang pengasuh ingin menyusuinya
Makin besar pula keinginan penghuni bumi memeliharanya

Dan terlaksanalah kehendak Allah
Mahaagung lagi Mahabijaksana
Yang ditetapkan-Nya semenjak dahulu kala
Bahwasanya Sayyidah Hatimah pating utama
Mendidik mengasuh insan tercinta ini.
Maka tatkala kedua matanya memandangnya
Lalu terungkap rahasia qudrah Rabbaniyyah pada dirinya
Tercurahlah keriangan dan suka cita dalam hatinya
Menunjukkan ia beroleh kehormatan di sisi Allah
Dalam kadar besar tiada terhingga

Kasih.sayangnya segera tertuju pada bayi mulia itu
Seperti nanya para ibu terhadap putra kandungnya
Dan besarlah keinginan untuk menyusuinya
Dengan harapan memperoleh berkahnya
Yang tersebar luas meliputi alam semesta

la pun mohon dari ibundanya yang mulia
Agar menyerahkan padanya
Tugas menyusui dan mengasuh, sefta mendidiknya
Dengan cinta kasih sayang sepenuhnya

Maka diluluskan permohonan itu
Setelah menyaksikan ketulusan ucapanya
Dengan segala tanda yang meyakinkannya
Mengenai cara pemeliharaan yang sempurna

Segera Halimah membawanya pulang ke kampung
Dengan hati riang dan ceria
Diiring penjagaan Allah dan inayah-Nya
Yang terus-menerus menyertainya

Dalam perjalanan pulang itu
la menyaksikan berbagai mu’jizat
yang mengherankan .
dan membuatnya bertambah yakin
betapa besar kemuliaan bayi yang bersamanya

Unta tua dan keledai miliknya yang lemah
tiada berdaya
Kini berlomba mengalahkan yang lain dalam kafilahnya
Air susu unta dan kambingnya
Memancar deras dengan lebatnya
Membuat takjub tiap orang melihatnya

Dua tahun Nabi SAW tinggal bersama Halimah dan suaminya
Selama itu keduanya menikmati berkah dan mu’jizat-mu’jizatnya
Yang mengagumkan setiap mata yang menyaksikan
dan rahasia hikmahnya tersebar merata di mana-mana

Sampai pada suatu hari
Ketika sedang menggembala domba
datang kepadanya beberapa malaikat
Membawa penghormatan khusus baginya
Yang keberkahannya meliputi umat manusia

Mereka membaringkannya dengan hati_hati
Lalu membelah dadanya dengan lemah lembut
Dan mengeluarkan apa yang mereka keluarkan
Lalu menyimpankan rahasia ilmu dan hikmah ke dalamnya

Tiada suatu kotoran mengganggu
yang dikeluarkan malaikat dari hatinya
tapi mereka hanya menambahkan
kesucian di atas kesucian….

Dalam pada itu
Beliau tetap dalam kekuatan dan ketabahan hati
Menyaksikan tanda-tanda kebesaran kuasa llahi
Yang dialami dalam dirinya sendiri

Namun berita kejadian itu akhirnya
sarnpai juga ke pendengaran Halimah yang baik hati

la pun gelisah dan khawatir
Akan bencana yang mungkin menimpa putranya itu
Tidak diketahuinya bahwa ia dijaga oleh Tuhannya
Dengan penjagaan amat sempurna

Maka dibawanya pulang segera kepada bundanya
Meski perpisahan itu berat terasa dalam hatinya
namun semata-mata disebabkan kegundahan
Dan kecemasan atas keselamatannya

Padahal ia sebenarnya
Dengan karunia Allah
Dalam benteng penjagaan yang kokoh kuat
Serta kedudukan amat tinggi dan mulia

فنشاء  على اكمل الأوصاف * يحفه من الله جميل الرعاية و غامر الألطاف * فكان يشب في اليوم شباب الصبي في الشهر * و يظهر عليه في صباه من شرف الكمال ما يشهد له بأنه سيد ولد آدم ولا فخر * ولم يزل وانجم سعوده طالعة * و الكائنات لعهده حافظةٌ ولامرهِ طائعة * فما نفث على مريضٍ الا شفاهُ الله * و لاتوجه في غيثٍ الا وانزله مولاه * حتى بلغ من العمر اشده * و مضت له من سن الشباب والكهولة مدة * فاجأته الحضرة الالهية بما شرفته به وحده *فنزل عليه الروح الأمين * بالبشرى من رب العالمين * فتلا عليه لسان الذكر الحكيم شاهد { و انك لتلقى القرآن من لدن حكيمٍ عليم }
فكان اول ما نزل عليه من تلك الحضرة من جوامع الحكم * قوله تعالى : { اقرأ باسم ربك الذي خلق * خلق الأنسان من علق * اقرأ و ربك الأكرم * الذي علم بالقلم * علم الأنسان ما لم يعلم * }
فما اعظمها من بشارةٍ اوصلتها يد الأحسان من حضرة الأمتنان * الى هذا الأنسان * و ايدتها بشارة { الرحمن علم القرآن * خلق النسان علمه البيان * } و لاشك انه هو الأنسان المقصود بهذا التعليم * من حضرةالرحمن الرحيم

Rasulullah SAW tumbuh dengan sifat-sifat paling sempurna
Dikelilingi selalu pemeliharaan Allah Maha Kuasa
Serta diliputi rahmat-Nya berlimpah-limpah

la tumbuh dalam sehari .
Seperti bayi lain dalam sebulan
Keluhuran pribadinya tampak sempurna
Sejak usianya yang amat muda
Menjadi saksi bahwa dialah penghulu keturunan Adam semuanya

Bintang-bintang kemujuran selalu bersamanya
demikian pula segenap benda di alam ini
menampakkan kesetiaan dan kepatuhan padanya

Tiap kali ia “meniupi” penderita sakit
Niscaya Allah melimpahkan kesembuhan baginya
Tiap kali berdoa memohon hujan
Niscaya Allah selalu menurunkannya

Demikian keadaannya sehari-hari
Sampai ia telah melewati masa mudanya
Dan mencapai usia dewasa
Saat itulah Allah mengkhususkannya
Dengan kemuliaan hanya baginya seorang
Dan turunlah Jibril Ar-Ruhul Amin
Membawa kabar gembira dari Tuhan Seru Sekalian Alam

Membacakan baginya ayat-ayat suci Al Quran Al-Hakim,
“,…Dan sesungguhnya kepadamu telah diberikan Al-Quran
dari hadirat Allah, yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

Adapun mula peftama diturunkan kepadanya
Di antara ayat-ayat suci padat berisi
Yang berasal dari hadirat Allah SWT ialah,
“Bacalah dengan nama Tuhanmu
yang mencipta manusia dari segumpal darah.
Bacalah! Tuhanmulah yang paling mulia
Yang mengajar dengan kalam
Mengajar manusia apa yang tidak ia tahu….,,

Oh… betapa agungnya kabar gembira ini
Karunia sempurna datang dari Allah
Maha Pengasih lagi Maha pemurah
Ditujukan kepada insan mulia ini
Lalu dikuatkan lagi dengan firman-Nya,
“Ar-Rahman, Tuhan Maha pemurah
mengajarkan Al-euran
mencipta insan
lalu diajarinya fasih perkataan…”

Dan tiada syak lagi
tentunya beliaulah
Insan yang dimaksud dengan pemberian ajaran itu
darl hadirat Allah, yang Maha Rahman dan Rahim
ثم انه بعد ما نزل عليه الوحي البليغ * تحمل اعباء الدعوة والتبليغ * فدعا الخلق الى الله على بصيرة * فاجابه بالاذعان من كانت له بصيرةٌ منيرة * وهي اجابةٌ سبقت بها الأقضيةُ و الأقدار * تشرف باسبق اليها المهاجرون والنصار * و قد اكمل الله بهمة ها الحبيب و اصحابه هذا الدين * و اكبت بشدة بأسهم قلوب الكافرين و الملحدين * فظهر على يديه من عظيم المعجزات * ما يدل على انه اشرف اهل الأرض و السموات * فمنها تكثير القليل * وبرء العليل * و تسليم الحجر * و طاعة الشجر * و انشقاق القمر * و الخبار بالمغيبات * و حنين الجذع الذي هو من خوارق العادات * و شهادة الضب له والغزالة * بالنبوة والرسالة * الى غير ذلك من باهر الآيات * و غرائب المعجزات * التي ايده الله بها في رسالته * و خصصه بها من بين بريته * و قد تقدمت له قبل النبوة ارهاصات * هي على نبوته و رسالته من اقوى العلامات * و مع ظهورها و انتشارها سعد بها الصادقون من المؤمنين * و شقي بها المكذبون من الكافرين و المنافقين * و تلقاها بالتصديق والتسليم * كل ذي قلبٍ سليم

Adapun Nabi SAW
Setelah kepadanya wahyu suci diturunkan
Segera bertindak memikul beban dakwah dan tabligh
Menyeru manusia ke jalan Allah dengan penuh kesadaran
Yang diikuti dengan tulus dan patuh
Oleh mereka yang berpikiran terang
Di antara kaum Muhajirin dan Anshar
Yang beroleh kehormatan tertinggi
Mendahului yang lain memenuhi seruan ini
Sesuai yang tercantum dalam takdir llahi

Dan dengan tekad kuat Nabi tercinta ini
Demikian pula para sahabatnya
Allah berkenan menyempurnakan agama ini
Dan dengan kepahlawanan mereka pula
Allah menumpas habis kaum kafir dan ingkar

Banyak sekali mu’jizat hebat berkaitan dengan dirinya
Membuktikan bahwa dialah yang termulia
Di antara penghuni bumi dan langit seluruhnya
Di antaranya memperbanyak yang sedikit
Kesembuhan si Penderita sakit
Ucapan salam terdengar dari seonggok batu
Ketaatan pohon kepadanya
Terbelahnya buah purnama
Pemberitahuan tentang hal-hal ghaib
Rintihan pokok kurma yang rindu padanya
Yang kesemuanya jauh menembus kebiasaan yang berlaku
Demikian pula biawak dan menjangan
Memberi kesaksian tentang kenabian dan kerasulannya
Dan masih banyak lagi bukti gemilang

Serta mu’jizat menakjubkan
Yang dijadikan Allah sebagai pendukung risalahnya
Dan hanya baginya dikhususkan di antara semua makhluk-Nya
Banyak pula tanda ghaib mendahului nubuwahnya .
Dan merupakan alamat terkuat bagi kenabian dan kerasulannya
Tersiarnya itu semua secara meluas
Mendatangkan bahagia bagi kaum beriman yang tulus
Namun menambah malang si kafir ataupun munafik

Dan tiada satu pun orang berpikiran sehat
Kecuali pasti menerimanya dengan keyakinan
Serta penyerahan sepenuhnya
و من الشرف الذي اختص الله به اشرف رسول * معراجه الى حضرة الله البّرِ الوصول * وظهور ايات الله الباهرة في ذلك المعراج * و تشرف اهل السموات و من فوقهن باشراق نور ذلك اسراج * فقد عرج الحبيب  ومعه المين جبريل *الى حضرة الملك الجليل * مع التشريف و التبجيل * فما من سماءٍ ولجها الا وبادره اهلها بالرحيبوالتكريم والتأهيل * و كل رسولٍ مرَّ عليه * بشره بما عرفه من حقه عند الله و شريف منزلته لديه * حتى جاوز السبع الطباق * و وصل الى حضرة الأطلاق * نازلته من الحضرة الالهية * غوامر النفحات القربية * و واجهته بالتحيات * و اكرمته بجزيل العطيات * و اولته جميل الهبات * و نادته بشريف التسليمات * بعد اناثنى على تلك الحضرة بالتحيات المباركات الصلوات الطيبات * فيالها من نفحاتٍ غامرات * و تجلياتٍ عالياتٍ في حضراتٍ باهرات * تشهد فيها الذات للذات * و تتلقى عواطف الرحمات * و سوابغ الفيوضات بإيدي الخضوع والأخبات
عقل الحبيب  في تلك الحضرة من سرها ما عقل * و اتصل من علمها بما اتصل * فاوحى الى عبده ما اوحى * ما كذب الفؤاد ما رأى * فما هي الا منحةٌ خصصت بها حضرة الأمتنان * هذا النسان * و اولته من عواطفها الرحيمة ما يعجز عن حمله الثقلان * و تلك مواهب لا يجسر القلم على شرح حقائقها * ولاتستطيع الألسن ان تعرب عن خفي دقائقها * خصصت بها الحضرة الواسعة هذه العين الناظرة و الأذن السامعة * فلا يطمع طامعٌ في الأطلاع على مستورها * والأحاطة بشهود نورها * فانها حضرة جلت عن نظر الناظرين * و رتبةٌ عزَّت على غير سيد المرسلين * فهنيئاً للحضرةِ المحمدية * ما واجهها من عطايا الحضرة الأحدية * وبلوغها الى هذا المقام العظيم

Dan di antara kehormatan yang dikhususkan
Bagi Rasul termulia ini
Mi’rajnya ke hadirat Allah Maha Penyayang
Yang kebaikan-Nya selalu melimpah
Yang karunia-Nya selalu tercurah
Serta adanya bukti-bukti kuasa-Nya yang gemilang
Yang dialami pada peristiwa itu
Dan kemuliaan bagi langit-langit serta penghuninya
Dengan terbitnya nur pelita” itu bagi mereka
Maka Rasulullah SAW mengarungi angkasa
Bersama Jibril Al-Amin
Menuju hadirat Allah Al-Malikul Jalil
Diiringi segala kemuliaan dan penghormatan

Tiada penghuni yang dimasukinya
Kecuali segera menyongsong kedatangannya
Dengan penghormatan dan berbagai ucapan
selamat datang
Setiap rasul yang dilewati
Menyampaikan kabar gembira yang diketahuinya
Tentang tinggi kedudukannya di sisi Tuhannya
Sampai ia melampaui ke tujuh lapis langit
Dan mencapai hadirat mutlak tiada berbatas
Di sana ia diliputi belaian karunia lembut
Penuh keakraban
Datang dari hadirat llahi
.
Meyambutnya dengan ragam ucapan selamat
Memuliakannya dengan berbagai anugerah besar
Melimpahkan padanya seindah-indah pemberian
Dan memanggilnya dengan semulia-mulia salam
Setelah ia sendiri menunjukkan puji-pujian ke hadirat llahi,
“At-tahiyyatuI mubarakatus shalawatut thayyibat. “

Aduhai, betapa lembut belaian karunia yang diterimanya itu
Betapa indah pertemuan yang agung itu
Dalam hadirat serba gemilang
Saat dzat (Rasul) memberi kesaksiannya
Bagi keagungan Dzat (Allah) Tuhannya.
Seraya merangkum rahmah llahiyyah penuh kasih sayang
serta anugerah-Nya yang melimpah ruah
dalam suasana khusyu’ dan penyerahan diri kepada-Nya.
Itulah tingkatan yang memaksa setiap idaman
jatuh berderai memendam sesal dan putus asa
demi melihatnya amat tinggi
tinggi sekali dari segala jangkauan

Banyak sekali pengalaman halus melekat pada jiwa Rasul
Yang diperolehnya dalam perjumpaan ketika itu
Serta ilmu dan pengetahuan yang dicapainya

Tatkala… Allah mewahyukan kepada hamba-Nya
Apa yang diwahyukan-Nya
Dan tiada hati Rasul mendustakannya….

Itu semata-mata karunia hadirat Maha Pengasih
Dikhususkan bagi insan ini seorang
Simpati penuh kasih sayang ditujukan kepadanya
Tiada mungkin jin dan manusia mana pun merangkumnya

Itulah pemberian teramat istimewa
Pena siapa pun tak’kan berani mencoba
Menguraikan tentang hakikatnya
Lidah pun tak’kan mampu mengungkapkan
Makna halus yang tersembunyi padanya

Hadirat Allah yang maha-luas mengkhususkannya
Hanya bagi pandangan Nabi yang menatap dengan saksama
Dan telinganya yang mendengar dengan cermat

Maka tiada keinginan seseorang patut mengidamkan
Tersingkap baginya rahasianya yang tersembunyi
Atau meliput cahaya nurnya dengan sempurna
Karena itu adalah hadirat terlalu agung
Untuk bisa dilihat para Pengamat
Dan tingkatan tiada mungkin tercapai
Kecuali bagi penghulu para rasul

Maka sungguh berbahagia hadirat Muhammad
Menerima anugerah agung berlimpah
Berdatangan dari hadirat Allah Yang Maha Esa
Aduhai, betapa beruntungnya ia
Mencapai kedudukan setinggi ini…
و حيث تشرفت الأسماعُ باخبار هذا الحبيب المحبوب * و ماحصل له من الكرامة في عوالم الشهادة والغيوب * تحركت همة المتكلم الى نشر محاسن خَلقِ هذا السيد و اخلاقِه * ليعرف السامع ما اكرمه الله به من الوصف الحسن و الخلق الجميل الذي خصصته به عنايةُ خلاقه * فليقابل السامع ما امليه عليه من شريف الأخلاق بأذنٍ واعية * فانه سوف يجمعه من اوصاف الحبيب على الرتبة العالية * فليس يشابه هذا السيد في خلقه و اخلاقه بشر * و لايقف احدٌ من اسرار حكمةِ الله في خلقه وخلقه على عينٍ و لا اثر * فإن العناية الازلية * طبعته على اخلاقٍ سنيَّة * و اقامته في صورةٍ حسنةٍ بدرية * فلقد كان  مربوع القامة * ابيض اللون مشرباً بحمره * واسع الجبين حَسَنَهُ شعرهُ بين الجُمَّةِ و الوفرة * وله العتدال الكامل في مفاصله واطرافه * و الأستقامة الكاملة في محاسنه و اوصافه * لم يأتِ بشرٌ على مثل خَلقِه * في محاسن نظره و سمعه و نطقه * قد خلقه الله عل اجملِ صورة * فيها جميع المحاسن محصوره * وعليها مقصورة * إذا تكلم نثر من المعارف والعلوم نفائس الدرر * و لقد اوتي من جوامع الكلم ما عجز عن الأتيان بمثله مصاقعُ البلغاءِ من البشر* تتنزه العيون في حدائق محاسن جماله * فلا تجد مخلوقاً في الوجود على مثاله

و إذا مشى فكأنما ينحطُّ من صبب * فيفوت سريع المشي من غي خبب * فهو الكنز المطلسم الذي لا يأتي على فتح باب اوصافه مفتاح * والبدر التم الذي يأخذ الألباب إذا تخيلته او سناهُ لها لاح

فماذا يعرب القول عن وصفٍ يعجز الواصفين * او يدرك الفهم معنى ذاتٍ جلَّت ان يكون لها في وصفها مشاركٌ او قرين

فما اجـــل قـــدره الــعـــظـــيـــم * و اوســــع فـــضـــلـــه الــعــمــيـــم
ولقد اتصف  من محاسن الأخلاق * بما تضيق عن كتابته بطون الأوراق * كان احسن الناس خُلُقاً و خَلَقاً * و اولهم الى مكارم الاخلاق سبقاً * و اوسعهم بالمؤمنين حلماً ورفقاً * بــــراً رؤفــــاً * لا يقولُ و لا يفعلُ الا معروفا* له الخلق السهل * و اللفظُ المحتوي على المعنى الجزل * إذا دعاه المسكين اجابه اجابةً معجلة * و هو الأب الشفيق الرحيم لليتيم و الأرملة * وله مع سهولة اخلاقه الهيبة القوية * التي ترتعد منها فرائصُ الأقوياءِ من البرية * و من نشر طيبهِ تعطرت الطرق و المنازل * و بعرف ذكره تطيبت المجالسُ و المحافل * فهو  جامه الصفات الكمالية * و المنفرد في خَلقِهِ و خُلُقِهِ بإشرف خصوصية * فما من خلق في البرية محمود * الا وهو متلقىً عن زين الوجود
وقد انبسط القلم في تدوين ما افاده العلم من وقائع مولد النبي الكريم * و حكاية ما اكرم الله به هذا العبد المقرب من التكريم والتعظيم والخلق العظيم * فحسن مني ان امسك اعنة الأقلام في هذا المقام * و اقرأُ السلام * على سيد الأنام 
وبذلك يحسن الختم كما يحسن التقديم * فعليه افضل الصلاة والتسليم

Dan manakala telinga telah beroleh kehormatan
mendengarkan berita-berita
sekitar insan tercinta tersayang ini
seda kemuliaan yang menyertainya
dalam alam nyata ataupun yang ghaib
tergeraklah keinginan penulis
menyebut sebagian kesempurnaan pemimpin ini
dalam bentuk tubuh serta akhlaqnya
Agar para pendengar dapat mengetahui
Kemuliaan yang dikaruniakan Allah atas dirinya
Pada sifat-sifat indah dan perilaku menarik
Yang dikhususkan baginya oleh inayah Khaliqnya

Dan kini kuharap pendengar uraianku ini
Mengikuti dengan penuh perhatian
Sifat-sifat luhur yang ‘kan kucatat baginya
Yang menempatkan insan mulia ini
Dalam kedudukan yang amat tinggi

Sebab tiada manusia mana pun bisa menyamai junjungan ini
Dalam bentuk fisik dan perilakunya
Dan tiada seorang pun mampu menyelami rahasia hikmah Allah
Yang tersembunyi dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan akhlaqnya

Pemeliharaan Allah sejak semula
Telah mencetaknya dalam tabiat dan akhlaq luhur
Serta membentuknya dengan rupa elok
Bagaikan bulan purnama

Beliau seorang berperawakan sedang
Warna kulitnya putih kemerah-merahan
Dahinya lebar serasi
Panjang rambutnya sampai batas telinga
Kedua lengan dan kaki serta persendian
Semuanya dalam bentuk dan ukuran sempurna
Mantap dalam keseluruhan keindahan
Serta keserasian sifat-sifatnya
Tiada seorang pun menyamainya
Dalam kesempurnaan penglihatan, pendengaran,
Ataupun ucapannya

Sungguh Allah telah menciptakannya dalam bentuk terbaik
Padanya, segala keindahan terangkum dan terkhususkan
Bila ia berbicara
Mutiara-mutiara ilmu dan hikmah ditaburkannya
Tiada seorang ahli khutbah yang ulung
Mampu membawakan ucapan rapi padat berisi
Seperti yang selalu diucapkannya

Bila mata bertamasya
Dalam taman keelokannya yang mempesona
Tiada ‘kan dijumpainya di antara seluruh wujud
Makhluk mana pun memiliki sifat setara dengannya

Dialah pemimpin yang setiap kali tertawa
cukup tersenyum dengan anggunnya
Dengan langkah tenang mantap ia berjalan
Bila tertldur hanya sekejap saja
Perilakunya lembut selembut angin sepoi nan sejuk
Wajahnya cerah secerah taman yang menyegarkan
Pribadinya perwujudan segala sifat luhur
Kasih sayang namun tegas dalam sikap
Kuat dalam tekadnya

Keanggunan, kesucian, serta rasa malu
Mengiringi selalu, menghias gerak-geriknya
Ucapan dan tindakannya teratur rapi
Sungguh sulit menyamainya
Bentuk tubuhnya sempurna
Demikian pula akhlaq yang disandangnya
Adil dan dermawan
Bila dan di mana pun ia berada….

Bila berjalan, seakan-akan turun dari ketinggian
Mendahului orang yang cepat dalam berjalan
Meski tampak selalu tenang tidak tergesa

Demikianlah ia bagai pusaka tersimpan rapi
Dalam wadah kokoh tertutup rapat
Tiada anak kunci mampu membuka pintu sifat-sifatnya

Atau bak bulan purnama
Membuat takjub akal dan pikiran
Setiap kali membayangkan keindahannya
Atau berkas cahayanya tampak bagi penglihatan

lnsan tersayang membuat iri bulan purnama
setiap kali memandangi indah wajahnya
akal dan pikiran dalam kebingungan
bila ingin menggambarkan makna hakikatnya…

Gerangan bagaimana kata-kata mampu mengungkapkan
Tentang sifat-sifat yang mendatangkan putus asa
Bagi siapa yang ingin menjelaskan

Atau betapa akal dapat mencapai
Arti dzat yang tiada sesuatu pun mungkin
Menyamai atau menyerupainya

Sungguh sempurna sifat-sifat keluhurannya
Andaikan ia menghadiahkan sinar
bagi bulan purnama
pasti tak ‘kan ia tertutup oleh gerhana

betapapun banyak cara dilakukan orang
rnencoba menguraikan sifat keluhurannya
namun sampai zaman berakhir
Takkan mungkin mereka meliputi semuanya….

Oh… betapa tinggi derajatnya yang agung
Betapa luas keutamaanya merata di mana-mana

Demikian luhur akhlaq Rasulullah SAW
Sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk merangkumnya
Sebab beliau sebaik-baik manusia
Dalam keindahan akhlaq ataupun bentuk tubuhnya

Selalu terdepan dalam berbuat kebajikan
Lembut hatinya, luas kasih sayangnya
Terutama bagi kaum beriman semuanya
Teramat baik, teramat penyantun
Tiada berucap sesuatu melainkan berisi kebaikan

Sederhana perangainya
Singkat dan padat kalimat yang diucapkannya
Bila si miskin memanggilnya
la selalu tanggap memenuhinya segera
Dirinya bagai ayah penuh kasih sayang
Untuk si yatim-piatu atau janda yang lemah
Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya
Membuat orang paling kuat pun
Gemetar berhadapan dengannya

Tiap jalan dilaluinya
Atau pun rumah yang dikunjunginya
Menjadi semerbak harum baunya
Sebutan tentang pribadinya
Mewangikan tiap majelis dan pertemuan

Beliau adalah pusat perpaduan
Bagi segala sifat kesempurnaan
Tiada banding dalam fisik dan perilakunya
Karena mendapat kekhususan termulia

Maka tiada satu pun perangai manusia terpuji
Melainkan pasti bersumber dari dirinya
Insan terbaik di antara mereka semua

Telah kusimpulkan sifat-sifat insan tercinta ini
dalam dirinya terkumpul kemuliaan dengan segala bentuknya
pekerti indah amat tinggi menjulang
bagai bersemayam di atas bintang nan tinggi..,

Kiranya pena telah cukup berkelana
Dengan perasaan riang ceria
Mencatat yang diketahui tentang Maulid Nabi mulia ini
Dan mengisahkan sebagian kehormatan dan penghormatan
Serta budi pekertinya yang amat luhur
Yang dikaruniakan Allah baginya

Kini tiba saat menarik kembali kendalinya
Dan sepatutnya kubacakan salam atas nabi ini
pemimpin penghuni alam:
AssaIamu ‘alayka ayyuhan-nabiyyu
wa rahmatullahi wa barakatuh
Aasalamu’alayka ayyuhan-nabiyyu
wa rahmatullahi wa barakatuh
Assalamu’alayka ayyuhan-nabiyyu
wa rahmatullahi wa barakatuh

Dan dengan itu sempurnalah penutup kata ini
Sebagaimana telah sempurna di awal pembukanya
Maka bagi Rasul
Shalawat dan salam setinggi-tingginya
ولما نظم الفكر من دراري الأوصاف المحمدية عقوداً * توجهت الى الله متوسلاً بسيدي و حبيبي محمدٍ  ان يجعل سعيي فيه مشكوراً و فعلي فيه محموداً * وان يكتب عملي في الأعمال المقبولة * و توجهي في التوجهات الخالصة و الصلات الموصوله * اللهم يا من اليه تتوجه المال فتعود ظافرة * و على باب عزته تحط الرحال فتغشاها منه الفيوضات الغامرة * نتوجه اليك * باشرف الوسائل لديك * سيد المرسلين * عبدك الصادق الأمين * سيدنا محمداً الذي عمت رالته العالمين *ان نصلي وتسلم على تلك الذات الكاملة * مستودع امانتك * و حفيظ سرك * و حامل راية دعوتك الشاملة *الأب الأكبر * المحبوب لك و المخصص بالشرف الأفخر * في كل موطنٍ من مواطن القرب ومظهر * قاسم امدادك في عبادك * وساقي كؤوس ارشادك لاهل ودادك * سيد الكونين * و اشرف الثقلين * العبد المحبوب الخالص * المخصوص منك باجل الخصائص * اللهم صل وسلم عليه وعلى اله واصحابه * واهل حضرة اقترابه من احبابه * اللهم ان نقدم اليك جاه هذا النبي الكريم * و نتوسل اليك بشرف مقامه العظيم * ان تلاحظنا في حركاتنا و سكناتنا بعين عنايتك * وا نتحفظنا في جميع اطوارنا و تقلباتنا بجميل رعايتك * و حصين وقايتك * و ان تبلغنا من شرف القرب اليك والى هذا الحبيب غاية امالنا * و تتقبل منا ما تحركنا فيه من نياتنا و اعمالنا * و تجعلنا في حضرة هذا الحبيب من الحاضرين* وفي طرائق اتباعه من السالكين * و لحقك وحقه من المؤديين * ولعهدك من الحافظين * اللهم ان لنا اطماعاً في رحمتك الخاصة فلا تحرمنا * و ظنوناً جميلةً هي وسيلتنا فلا تخيبنا * امنَّا بك و برسولك وما جاء به من الدين * و توجهنا به اليك مستشفعين * ان تقابل المذنب منّا بالغفران * و المسيء بالإحسان * و السائل بما سأل * والمؤمل بما امل * وان تجعلنا ممن نصر هذا الحبيب و وازره * و والاه و ظاهره * وعمَّ ببركته و شريف وجهته اولادنا ووالدينا * و اهل قطرنا و وادينا * و جميع المسلمين والمسلمات * و المؤمنين والمؤمنات * في جميع الجهات * و ادم راية الدين القويم في جميع الأقطار منشورة * و معالم الأسلام والأيمانباهلها معمورة * معنىً و صورة* و اكشف اللهم كربة المكروبين * و اقض دين المدينين * و اغفر للمذنبين * و تقب توبة التائبين * و انشر رحمتك على عبادك المؤمنين اجمعين * و اكف شر المعتدين و الظالمين * و ابسط العدل بولاة الحق في جميع النواحي والأقطار * وايدهم بتأييد من عندك و نصرٍ على المعاندين من المنافقين و الكفار * و اجعلنا يارب في الحصن الحصين من جميع البلايا * و في الحرز المكين من الذنوب والخطايا * و ادمنا في العمل بطاعتك و الصدق في خدمتك قائمين * و إذا توفيتنا فتوفنا مسلمين مؤمنين * و اختم لنا منك بخير اجمعين * وصل وسلم على هذا الحبيب المحبوب * للأجسام والأرواح و القلوب * و على اله وصحبه و من اليه منسوب * و آخر دعوانا ان الحمدلله رب العالمين
Doa Penutup

Kini, setelah selesai menyunting
Untaian mutiara sifat Nabi SAW
Kuhadapkan diriku ke hadirat llahi
Seraya bertawasul dengan pemimpin dan kekasihku:
Muhammad SAW
Semoga Allah SWT berkenan
Menjadlkan usahaku menyusun ini
Sebagai suatu yang terpuji
dan mendatangkan ganjaran bagiku
Dan semoga Dia mencatat amalku
di antara amal-amal yang diterima-Nya
Dan permohonanku
di antara permohonan yang ikhlas ditujukan kepada-Nya
Serta memperoleh pahala-Nya
yang saling berkesinambungan
Ya Allah, ya Tuhan kami
Yang kepada-Nya tertuju semua cita dan idaman
Agar kembali setelah itu dengan segala keberhasilan
Dan di pintu keperkasaan-Nya
Dihentikan semua kafitah harapan
agar setelah itu digenangi luapan anugerah-Nya
Sesungguhnya kami menghadap kepada-Mu
Dengan semulia-mulia wasilah di sisi-Mu:
Penghulu Segenap Rasul
Hamba-Mu yang selalu benar dalam ucapannya
Yang selalu tulus terpercaya
Junjungan kami: Muhammad
Yang risalahnya meliputi seluruh jagat raya
Semoga Engkau berkenan
melimpahkan shalawat dan salam
atas dzat sempurna itu
Tempat penyimpanan amanah-Mu
Pemegang rahasia-Mu
Pengibar panji dakwah-Mu
yang mencakup segalanya
Leluhur kami yang besar
Yang Engkau kasihi dan Engkau khususkan
Dengan kemuliaan megah dan anggun
Pada setiap tempat dan kedudukan
yang dekat kepada-Mu
Pembagi karunia-Mu di antara hamba-hamba-Mu
Pengedar hidangan petunjuk-Mu
bagi mereka yang Kau kasihi
Pemuka seluruh penghuni langit dan bumi

Termulialah di antara makhluk manusia dan jin
Hamba-Mu yang Kau kasihi sepenuhnya
Yang Kau khususkan dengan sebesar kekhususan dari-Mu
Yaa Allah, ya Tuhan kami
limpahkan shalawat dan salam atas dirinya
Demikian pula keluarga dan sahabatnya
serta mereka yang dekat kepadanya dari para pencintanya

Ya Allah, ya Tuhan kami
Sesungguhnya kami menghadapkan kepada_Mu
Kedudukan terhormat Nabi mulia ini di sisi-Mu
Dan bertawasul dengan derajatnya yang tinggi di sisi_Mu
Agar Kau berkenan menjaga dan memelihara kami
Dalam segala gerak dan diam kami
Dengan pandangan inayah-Mu
Dan memberikan perlindungan-Mu kepada kami
Dalam segala keadaan dan tindakan kami
Dengan pimpinan-Mu yang sempurna
Dan penjagaan-Mu yang teguh dan kokoh

Dan semoga Engkau mengabulkan puncak idaman kami
Memperoleh kemulian dekat kepada-Mu
Dan kepada insan tercinta ini
Dan semoga Engkau berkenan menerima
Niat dan amalan kami
Pada segala gerak-gerik kami


"ya dzaljalali wal ikram,
amiiztna'ala dinnil islam"
Mati khusnul Khotimah
penuh denganlah Rahmah
Penuh ampunan rahmah
dunia sampai akhirat
Ruh dicabut dengan
lembut
Tak ada rasa takut
Malaikat saling berebut
Memuji dan menyambut
Hatinya sangat senang
Gembira tak kepalang
Bidadari berkata
Wajahnya sangat riang
Tasbih takbir bergema
Gemuruh riang gembira
Harum ruh nya yang
mulia
Menghadap Allah Yang
Esa
Ruhnya terbang
melayang
Tak menginginkan pulang
Nasibnya tidak malang
Senang sudahnya terang
Telinga mata hati
Tangan dan dua kaki
Amanat Allah Robbi
Engkau gunakan hati
Ilmu agama suci
Kau sangat pelajari
Hingga engkau mengerti
Ditanyakan pada Robbi
Kau amalkan dunia
Dengan sujud dan puasa
Menjauhkan dosa dosa
Pada Allah Yang Esa
Tak melawan orang tua
Mendengarkan kata
ulama
Beramal dan berdo’a
Tak mencaci sesama
Malaikatpun berkata
Selamat dan bergembira
Jauh azab dan siksa
Wangi haruman syurga
Semua karna amalmu
Taat pada tuhanmu
Cinta pada Nabimu
Patuh pada gurumu
Sekarang kau rasakan
Bersama-sama amalmu
Bersama-sama cintamu
Dari Allah Yang Satu
Tidurlah dengan tenang
Dengan amal penerang
Nasibmu tidak malang
Dalam kubur bersenang
Mati Khusnul Khotimah
Penuh dengan Rahmah
Penuh ampunan Allah
Dunia sampai Akhirat 


YAA ARHAMARROHIMIN
Yaa Arhamarrohimin
Yaa Arhamarrohimin
Farrij a'lalmuslimin

Allah yang maha esa
Allah maha kuasa
Hamba yg banyak dosa
tiap hari dan masa

Hamba yg sangat hina
dari air yg hina
hidup didunia fana
tempat bala bencana

Tiada daya upaya
untuk ta'at setia
tak berdaya upaya
untuk tinggalkan dosa

Hamba yang tidak awas
hidup didunia luas
dunia sedang berhias
iman banyak terampas

Beri taufik hidayah
untuk junjung perintah
beri ilmu ma'rifah
yakin dan istiqomah

Tetapkan islam iman
tunjukan kebenaran
berilah perlindungan
dari nafsu dan syaitan

Agar hamba yg lemah
jadi ahli ibadah
ahlil khair wa sholeh
mati khusnul khotimah


ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...

zhoharood diinulmuayyad bi zhuhuuril hadii ahmad (2x)
ya hannaanaa bi MUHAMMAD dzalikal fadlu minallah. . . ALLAH.

ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...

'khushsho bissab'ill matsani wa huwa luthful ma'aanii (2x)
wa ALLAHU filkholqii tsanii wa' alayhi anzalallah. . .ALLAH

ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...

'azhyabul aalami kholqoon wa ajalun nasiikholqon (2x)
dzikruhu ghorbaan wasyarqoon sairu walhamdulillah

ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...

'min makkahi lamma zhohar li ajlihin syaqqolqomar (2x)
waftakhorot alu mudhor bihi a'la kulli anaam

ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...

'shollu a'la khoiril anaam ALMUSTHOFA badrittamam (2x)
shollu a'layhi wassalimu yasyfa' lana yawmaz ziham

ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...ya Hannaanaa...


AQIDATUL AWWAM

1. أَبـْـدَأُ بِـاسْمِ اللهِ وَالـرَّحْـمَنِ وَبِـالـرَّحِـيـْمِ دَائِـمِ اْلإِحْـسَانِ
فَالْـحَـمْـدُ ِللهِ الْـقَدِيْمِ اْلأَوَّلِ اْلآخِـرِ الْـبَـاقِـيْ بِلاَ تَـحَـوُّلِ
ثُـمَّ الـصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ سَرْمَـدَ ا عَـلَـى الـنَّـبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ وَحَّدَا
وَآلِهِ وَصَـحْـبِهِ وَمَـنْ تَـبِـعْ سَـبِـيْلَ دِيْنِ الْحَقِّ غَيْرَ مُـبْـتَدِعْ
وَبَـعْـدُ فَاعْلَمْ بِوُجُوْبِ الْمَعْرِفَـهْ مِنْ وَاجِـبٍ ِللهِ عِـشْرِيْنَ صِفَـهْ

فَـاللهُ مَـوْجُـوْدٌ قَـدِيْمٌ بَاقِـي مُخَـالِـفٌ لِلْـخَـلْقِ بِاْلإِطْـلاَقِ
وَقَـائِمٌ غَـنِـيْ وَوَاحِـدٌ وَحَيّ قَـادِرٌ مُـرِيـْدٌ عَـالِمٌ بِكُلِّ شَيْ
سَـمِـيْعٌ الْبَـصِيْـرُ والْمُتَكَلِـمُ لَهُ صِفَـاتٌ سَـبْـعَـةٌ تَـنْـتَظِمُ
فَـقُـدْرَةٌ إِرَادَةٌ سَـمْـعٌ بَصَـرْ حَـيَـاةٌ الْـعِلْـمُ كَلاَمٌ اسْـتَمَرْ
وَ جَـائـِزٌ بِـفَـضْـلِهِ وَ عَدْلِهِ تَـرْكٌ لِـكُـلِّ مُمْـكِـنٍ كَفِعْلِهِ

أَرْسَـلَ أَنْـبِيَا ذَوِي فَـطَـانَـهْ بِالصِّـدْقِ وَالـتَّـبْلِـيْغِ وَاْلأَمَانَهْ
وَجَـائِزٌ فِي حَقِّـهِمْ مِنْ عَـرَضِ بِغَـيْـرِ نَقْصٍ كَخَفِيْفِ الْمَـرَضِ
عِصْـمَـتُهُمْ كَسَـائِرِ الْمَلاَئِـكَهْ وَاجِـبَـةٌ وَفَـاضَلُوا الْـمَـلاَئِكَهْ
وَالْـمُسْـتَحِيْلُ ضِدُّ كُـلِّ وَاجِبِ فَـاحْـفَظْ لِخَمْسِيْنَ بِحُكْمٍ وَاجِبِ
تَـفْصِيْـلُ خَمْسَةٍ وَعِشْرِيْـنَ لَزِمْ كُـلَّ مُـكَـلَّـفٍ فَحَقِّقْ وَاغْـتَنِمْ

هُمْ آدَمُ اِدْرِيْسُ نُوْحٌ هُـوْدٌ مَـعْ صَالِـحْ وَإِبْرَاهِـيْـمُ كُـلٌّ مُـتَّبَعْ
لُوْطٌ وَاِسْـمَاعِيْلُ اِسْحَاقٌ كَـذَا يَعْـقُوْبُ يُوْسُفٌ وَأَيـُّوْبُ احْتَذَى
شُعَيْبُ هَارُوْنُ وَمُوْسَى وَالْـيَسَعْ ذُو الْكِـفْلِ دَاوُدُ سُلَيْمانُ اتَّـبَـعْ
إلْـيَـاسُ يُوْنُسْ زَكَرِيـَّا يَحْيَى عِـيْسَـى وَطَـهَ خَاتِمٌ دَعْ غَـيَّا
عَلَـيْـهِـمُ الصَّـلاةُ والسَّـلامُ وآلِهِـمْ مـَـا دَامَـتِ اْلأَيـَّـامُ

وَالْـمَـلَكُ الَّـذِي بِلاَ أَبٍ وَأُمْ لاَ أَكْـلَ لاَ شـُرْبَ وَلاَ نَوْمَ لَهُمْ
تَفْـصِـيْلُ عَشْرٍ مِنْهُمُ جِبْرِيْـلُ مِـيْـكَـالُ اِسْـرَافِيْلُ عِزْرَائِـيْلُ
مُـنْـكَرْ نَـكِـيْرٌ وَرَقِيْبٌ وَكَذَا عَـتِـيْدُ مَالِكٌ وَرِضْوَانُ احْتـَذَى
أَرْبَـعَـةٌ مِنْ كُتُبٍ تَـفْصِيْـلُهَا تَـوْارَةُ مُـوْسَى بِالْهُدَى تَـنْـزِيْلُهَا
زَبُـوْرُ دَاوُدَ وَاِنْـجِـيْـلٌ عَلَى عِيْـسَى وَفُـرْقَانٌ عَلَى خَيْرِ الْمَـلاَ

وَصُحُـفُ الْـخَـلِيْلِ وَالْكَلِيْـمِ فِيْـهَـا كَلاَمُ الْـحَـكَمِ الْعَلِيْـمِ
وَكُـلُّ مَـا أَتَى بِهِ الـرَّسُـوْلُ فَحَـقُّـهُ الـتَّـسْـلِـيْمُ وَالْقَبُوْلُ
إِيـْمَـانُـنَا بِـيَـوْمِ آخِرٍ وَجَبْ وَكُـلِّ مَـا كَـانَ بِـهِ مِنَ الْعَجَبْ
خَـاتِمَةٌ فِي ذِكْرِ بَاقِي الْوَاجِـبِ مِمَّـا عَـلَى مُكَـلَّفٍ مِنْ وَاجِـبِ
نَـبِـيُّـنَـا مُحَمَّدٌ قَـدْ أُرْسِلاَ لِلْـعَالَمِـيْـنَ رَحْـمَـةً وَفُضِّلاَ

أَبـُوْهُ عَـبْدُ اللهِ عَبْدُ الْمُطَّلِـبْ وَهَـاشِمٌ عَبْـدُ مَنَافٍ يَـنْـتَسِبْ
وَأُمُّـهُ آمِـنَـةُ الـزُّهْـرِيـَّـهْ أَرْضَـعَـهُ حَـلِيْمَـةُ السَّعْدِيـَّهْ
مـَوْلِدُهُ بِـمَـكَـةَ اْلأَمِيْـنَـهْ وَفَـاتُـهُ بِـطَـيْـبَةَ الْـمَدِيْنَهْ
أَتَـمَّ قَـبْـلَ الْـوَحِيِ أرْبَعِيْنَا وَعُمْـرُهُ قَـدْ جَـاوَزَ الـسِّـتِّيْنَا
وسـَبْـعَةٌ أَوْلاَدُهُ فَـمِـنْـهُـمُ ثَلاَثَـةٌ مِـنَ الـذُّكُـوْرِ تُـفْهَمُ

قـَاسِـمْ وَعَـبْدُ اللهِ وَهْوَ الطَّيـِّبُ وَطَـاهِـرٌ بِـذَيْـنِ ذَا يُـلَقَّبُ
أَتَـاهُ إِبـْرَاهِـيْـمُ مِنْ سَـرِيـَّهْ فَأُمُّهُ مَارِيـَةُ الْـقِـبْـطِـيَّـهْ
وَغَـيْـرُ إِبـْرَاهِيْمَ مِنْ خَـدِيْجَهْ هُمْ سِتَـةٌ فَـخُـذْ بِـهِمْ وَلِـيْجَهْ
وَأَرْبَعٌ مِـنَ اْلإِنـَاثِ تُـذْكَـرُ رِضْـوَانُ رَبِّـي لِلْـجَـمِـيْعِ يُذْكَرُ
فَـاطِـمَـةُ الزَّهْرَاءُ بَعْلُهَا عَلِيْ وَابـْنـَاهُمَا السِّبْطَانِ فَضْلُهُمْ جَلِيْ

فَـزَيْـنَـبٌ وبَـعْـدَهَـا رُقَـيَّـهْ وَأُمُّ كُـلْـثُـوْمٍ زَكَـتْ رَضِيَّهْ
عَـنْ تِسْـعِ نِسْوَةٍ وَفَاةُ الْمُصْطَفَى خُـيِّـرْنَ فَاخْـتَرْنَ النَّـبِيَّ الْمُقْتَفَى
عَـائِـشَـةٌ وَحَـفْصَةٌ وَسَـوْدَةُ صَـفِـيَّـةٌ مَـيْـمُـوْنَةٌ وَ رَمْلَةُ
هِنْـدٌ وَ زَيْـنَبٌ كَـذَا جُوَيـْرِيَهْ لِلْـمُـؤْمِنِيْنَ أُمَّـهَاتٌ مَرْضِيَهْ
حَـمْـزَةُ عَـمُّـهُ وعَـبَّـاسٌ كَذَا عَمَّـتُـهُ صَـفِيَّـةٌ ذَاتُ احْتِذَا

وَقَـبْـلَ هِـجْـرَةِ النَّـبِيِّ اْلإِسْرَا مِـنْ مَـكَّـةٍ لَيْلاً لِقُدْسٍ يُدْرَى
بَـعْـدَ إِسْـرَاءٍ عُـرُوْجٌ لِلـسَّمَا حَتىَّ رَأَى الـنَّـبِـيُّ رَبـًّا كَـلَّمَا
مِنْ غَيْرِ كَيْفٍ وَانْحِصَارٍ وَافْـتَرَضْ عَـلَـيْهِ خَمْساً بَعْدَ خَمْسِيْنَ فَرَضْ
وَبَــلَّـغَ اْلأُمَّــةَ بِـاْلإِسـْرَاءِ وَفَـرْضِ خَـمْـسَةٍ بِلاَ امْتِرَاءِ
قَـدْ فَـازَ صِـدِّيْقٌ بِتَـصْدِيْقٍ لَـهُ وَبِـالْـعُرُوْجِ الصِّدْقُ وَافَى أَهْلَهُ

وَهَــذِهِ عَـقِـيْـدَةٌ مُـخْـتَصَرَهْ وَلِـلْـعَـوَامِ سَـهْـلَةٌ مُيَسَّرَهْ
نـَاظِـمُ تِلْـكَ أَحْـمَدُ الْمَرْزُوقِيْ مَـنْ يَنْـتَمِي لِلصَّادِقِ الْمَصْدُوْقِ
وَ الْحَـمْـدُ ِللهِ وَصَـلَّى سَـلَّمَا عَلَـى النَّبِيِّ خَيْرِ مَنْ قَدْ عَلَّمَا
وَاْلآلِ وَالـصَّـحْـبِ وَكُـلِّ مُرْشِدِ وَكُـلِّ مَـنْ بِخَيْرِ هَدْيٍ يَقْتَدِي
وَأَسْـأَلُ الْكَـرِيْمَ إِخْـلاَصَ الْعَمَلْ ونَـفْـعَ كُـلِّ مَنْ بِهَا قَدِ اشْتَغَلْ

أبْيَاتُهَا ( مَـيْـزٌ ) بِـعَدِّ الْجُمَّلِ تَارِيْخُها ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ ) جُمَّلِ

سَـمَّـيْـتُـهَا عَـقِـيْدَةَ الْـعَوَامِ مِـنْ وَاجِبٍ فِي الدِّيْنِ بِالتَّمَامِ


 YA ABAANAA SAGGAF


YA ABAANAA SAGGAF YA ABAANAA SAGGAF
YA KHORIQAL 'ADAT YAA SYAYKHONAA SAGGAF

YA QOOIDAL AWLIYAA YAA QUDWATAL ASHFIYAA
YA MARJA'AL ULAMAM YA SYAIKHONA SAGGAF

YAA MANBA'AL ASROR YAA MATHLI'AL ANWAAR
ANTA ABAL MUKHDHOOR YAA SYAIKHONA SAGGAF

YA MISHBAA'AL  'ULAMA ANTA DZOHRUL ANAAM
TSABIT LANAAL AQDAAM YA SYAIKHONA SAGGAF

QOD FAAZA MAN 'AROFAK QOD THOABAA MAN  DZAKAROK
WAYLUL LIMAN QOD 'AADAK YAA SYAIKHONA SAGGAF

SYAFNAA YAA SAGGAF WASHLIH LANAA MAATALAF
SALLIMNAA MIMMAA YAKHOOF YA SYAIKHONA SAGGAF

YA ALLAH YAA KHOIRO KAAF BAA'IDNAA MINAL KHILAAF
WAHDINAAS SABIILAL 'AAFAAF YA SYAIKHONA SAGGAF

BIJAAHIL MUSTHOFA IKFINAA MINAL BALAA
FIID DIIN WA DUNYAA YAA SYAIKHONA SAGGAF


SUNGGUH ENGKAU MULIA BAGAI INTAN PERMATA …
CAHAYA TIADA TARA WAHAI BULAN PURNAMA …
NABI PENYEJUK JIWA NABI UMAT MANUSIA …
INDAH SUNGGUH TERASA WAHAI BULAN PURNAMA …

HARUM SUNGGUH TERASA SHOLAWAT YANG KUBACA …
BAGAI ADA DI MATA WAHAI BULAN PURNAMA …
KAU TAKLUKAN HATIKU WAHAI PENYEJUK JIWA …
TAK DAYA DAN UPAYA WAHAI BULAN PURNAMA …

TERTETES AIR MATA SUNGGUH TIDAK TERASA …
SEMUA KARNA CINTA WAHAI BULAN PURNAMA …
SHOLAWAT YANG TERUKIR DARI HATI YANG SUCI …
UNTUKMU YANG TERCINTA WAHAI NABI YANG MULIA

"ya dzaljalali wal ikram,,,,,amiiztna'ala dinnil islam"


~mati khusnul khotimah penuh denganlah rohmah
penuh ampunan rohmah dunia sampai akhirot.

~roh dicabut dengan lembut
tak ada rasa takut malaikat saling berebut
memuji dan menyambut

~hatinya sangat senang
gembira tak kepalang
bidadari berkata wajahnya sangat riang

~tasbih takbir bergema
gemuruh riang gembira
harum ruhnya yang mulya
menghadap allah yang esa

~ruhnya terbang melayang
tak menginginkan pulang
nasibnya tidak malang
senang sudahnya terang

~telinga mata hatii
tangan dan dua kaki
amanat allah robbi
engkau gunakan hatii

~ilmu agama suci
kau sangat pelajari
hingga engkau mengerti

~ditanyakan pada robbi
kau amalkan di dunia
dengan sujud dan puasa
menjauhkan dosa-dosa
pada allah yang esa

~tak melawan org tua
mendengar kata ulama
beramal dan berdoa
tak mencaci sesama

~malaikatpun berkata
selamat dan gembira
jauh azab dan siksa
wangi haruman syurga

~semua karna amalmu
taat pada tuhanmu
cinta pada nabimu
patuh pada gurumu

~sekarang kau rasakan
macam-macam kenikmatan
balasan menyenangkan
kau punya perbuatan

~syurgalah tempatmu
bersama-sama amalmu
besama-sama cinta mu
dari allah yang satu

~tidurlah dengan tenang
dengan amal penerang
nasibmu tidak malang
dalam kubur bersenang

~mati khusnul khotimah
penuh dengan rohmah
penuh ampunan allah
dunia sampai akhirot

Allah allah allah ya allah 

Robbi innii yaa dzasshifaatil
yaa dzasshifaatil 'aliyyah
Qoo-imum bil finaa uriidu,
finaa uriidu 'athiyyah

Tahtabaa birrojaa wa qoftu bi dzullii
Fa-aghitsnii bil qoshdi qoblal maniyyah

Warrosuulul kariimu baabu rojaa-ii
Fahwa ghoutsii wa ghoutsu kullil bariyyah

Fa-aghitsnii bihi wa balligh fu-aadii
Kulla maa yartajiihi min-um muniyyah

Wajma'isy syamla fii suruurin wa nuuri
Wabtihaajim bit thol'atil haa syimiyyah

Ma'adhid qil iqbaali fii kulli amri
Qod qoshodnaa wasshidqi fii kulla niyyah

Robba fasluk binaa sabiila rojaali
Salakuu fit tuqoo thoriiqon sawiyyah

Wahdinaa robbanaa limaa qod hadaita
Saadatal 'aarifiina ahlal maziyyah

Waj'alil 'ilma muqtadaana bi hukmi
Dzauqi fii fahmi sirri ma'nal ma'iyyah

Wahfazhil qolbian yulimma bihi
syaithoonu wannafsu wal hawa waddaniyyah


ASOLATU ALA NABI


SUNGGUH ENGKAU MULIA BAGAI INTAN PERMATA …
CAHAYA TIADA TARA WAHAI BULAN PURNAMA …
NABI PENYEJUK JIWA NABI UMAT MANUSIA …
INDAH SUNGGUH TERASA WAHAI BULAN PURNAMA …

HARUM SUNGGUH TERASA SHOLAWAT YANG KUBACA …
BAGAI ADA DI MATA WAHAI BULAN PURNAMA …
KAU TAKLUKAN HATIKU WAHAI PENYEJUK JIWA …
TAK DAYA DAN UPAYA WAHAI BULAN PURNAMA …

TERTETES AIR MATA SUNGGUH TIDAK TERASA …
SEMUA KARNA CINTA WAHAI BULAN PURNAMA …
SHOLAWAT YANG TERUKIR DARI HATI YANG SUCI …
UNTUKMU YANG TERCINTA WAHAI NABI YANG MULIA


IGFIRLIMAN QODSA


DENGAR NASEHAT INI AGAR TIDAK TERJADI …
PADA DIRI SENDIRI CERITA ORANG MATI …
MATI SUUL KHOTIMAH JAUH DARILAH ROHMAH …
JAUH AMPUNAN DOSA DUNIA SAMPAI AKHIRAT …

RUH DICABUT DIPAKSA DENGAN SENGIT DAN MARAH …
DIBAWA MALAIKAT DISUMPAH DAN DILAKNAT …
BAU NYA TAK KEPALANG LEBIH DARI BINATANG …
NASIB NYA SANGAT MALANG CELAKA SUDAH TERANG …

NANGIS MOHON KEMBALI KEDUNIA UNTUK BAKTI …
JUNJUNG PERINTAH ROBBI AGAMA ISLAM SUCI …
TETAPI SUNGGUH SAYANG RUH NYA SUDAH MELAYANG …
MALAIKAT YANG PEGANG TAK DI IZINKAN PULANG …

MATINYA SANGAT SESAL HAUS LAPAR TAK BEKAL …
BERLAYAR TAK BERKAPAL DALAM SIKSA YANG KEKAL …
BADAN HANGUS TERBAKAR DALAM API BERKOBAR …
SAKIT DI GIGIT ULAR KALAJENGKING MENCAKAR …

SIANG MALAM MENJERIT KERAS SETINGGI LANGIT …
ULAR KELABANG MENGGIGIT SANGAT PANAS DAN SAKIT …
HAUS MEMINTA MINUM LAPAR DIBERI ZAQUM …
NANAH PELACUR MESUM MINUMAN KAFIR DZHOLUM …

SUSAH HATI DAN BINGUNG API TETAP MENGGULUNG …
PUKULAN TAK TERHITUNG MENJERIT MINTA TULUNG …
MALAIKAT BERKATA DIAM JANGAN BERKATA …
AGAMA SUDAH NYATA TAPI KAU TULI BUTA …

AKU TIDAK BERSALAH HANYA ALLOH PERINTAH …
TAPI ENGKAU YANG SALAH PADA ALLOH MEMBANTAH …
CUKUP BERSENANG-SENANG DI DUNIA SIANG MALAM …
BERLEZAT TAK KEPALANG TIDAK DAPAT DILARANG …

DI DUNIA KAU HABISKAN NIKMAT DAN KELEZATAN …
KAU TERJAK HUKUM QUR’AN IKUTI NAFSU SYAITAN …
KAU MAKAN-MAKAN ENAK BERTEPUK SORAK-SORAK …
TERTAWA BAHAK-BAHAK NANGISLAH BANYAK-BANYAK …

SEKARANG KAU RASAKAN MACAM-MACAM SIKSAAN …
TAK DAPAT KERINGANAN TAK DAPAT PERTOLONGAN …
INI BAGAI BALASAN KAU PUNYA PERBUATAN …
SERTA AKAL PIKIRAN TIDAK ENGKAU GUNAKAN …

TELINGA MATA HATI TANGAN DAN DUA KAKI …
AMANAH ALLOH ROBBI TAK KAU GUNAKAN BAKTI …
ILMU AGAMA SUCI TIDAK KAU PELAJARI …
HINGGA KAU TAK MENGERTI TITAH DAN TEGAH ROBBI …

TAK BISA KAU BEDAKAN MANA KUFUR DAN IMAN …
MANAKAH KERIDHOAN MANAKAH MURKA TUHAN …
INI API JAHANAM PENJARA SANGAT KEJAM …
TEMPAT ENGKAU BERDIAM TERIMA SIKSA KEJAM …

MENYESAL TAK BERARTI TANGIS TAK DI PERDULI …
SIKSAAN TIAP HARI TIDAK HIDUP TAK MATI …
YAA ALLOH TUHAN ROBBI SUNGGUH SANGAT MERUGI …
JIKA INI TERJADI PADA DIRI SENDIR


MUHAMMADUN YAA ROSULLALLAH

ENGKAULAH NABI YANG MULIA …
ENGKAULAH BULAN PURNAMA …
ENGKAULAH HARAPAN HAMBA …
ENGKAULAH BELAHAN JIWA …

CINTA MU TAK AKAN SIRNA …
CINTA MU TAK KAN TERDUA …
CINTA MU SEPANJANG MASA …
CINTA MU HIRUPAN SYURGA …

BERDEBAR HATIKU BANGGA …
BERDEBAR SENANG TERASA …
BERDEBAR KARENA CINTA …
BEDEBAR GEJOLAK JIWA …

SAKIT KU INDAH TERASA …
SAKIT KU KARENA CINTA …
SAKIT KU INGIN BERJUMPA …
DENGAN NABI YANG MULIA …

SAMPAIKAN SHOLAWAT SALAM …
KEPADA PENGHULU ALAM …
SAMPAIKAN SHOLAWAT SALAM …
KEPADA PENERANG ALAM …

NURUL MUSTHOFA MAJLIS SHOLAWAT …
NURUL MUSTHOFA PENYEMBUH OBAT …
NURUL MUSTHOFA TETAP SEMANGAT …
MEMBELA NABI MUHAMMAD …

UNGKAPAN HATIKU PADA PADUKA …
ASSEGAF CUCU YANG MULA …
BIN JA'FAR YANG BERSAUDARA …
DI MAJLIS NURUL MUSTHOFA …

DENGAN BISMILLAH KU UKIR CINTA …
DENGAN BISMILLAH TERSENYUM JIWA …
ALHAMDULILLAH PUJI YANG MULIA …
KABULKANLAH DO'A HAMBA …